Gita mengangkat kepalanya dan menatapnya, "Mengapa tidak ada yang ketiga, bukankah bisa saja seperti ini ketika kamu mati, aku hidup?" "Kamu bermimpi! Aku bukan pahlawan. Kalau aku mati, kamu akan bersikap baik kepada pria lain? Jika aku mati, kamu harus mati bersamaku!" Heri berkata dengan suara yang mendominasi dan kuat.
Pikiran Gita bergerak, hatinya sudah dalam kekacauan yang lembut, kedua tangan kecilnya memeluknya erat, dan dia tiba-tiba merasa lega. Saat dia di sana, angin dan hujan dari seluruh dunia seolah bukan apa-apa baginya.
Pada saat ini, kedua serigala di kegelapan itu bergerak seperti kilat, mencoba mencabik-cabik mereka.
Heri mengerutkan bibir tipisnya, sudah tidak senang.
"Aku seorang dokter, aku tahu tubuhku, ada gua di sana, kamu membawa aku untuk beristirahat, aku akan mengobati lukanya terlebih dahulu." Gita bersikeras.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者