"Kamu sama sekali nggak berhak menghakimi perasaan seseorang!"
Justin menautkan kedua alisnya. "Kenapa? Bahkan apa yang gue bilang itu semuanya bener. Gue nggak salah kalau gue bilang kayak gini," sahutnya.
"Tapi nggak harus seperti ini, Justin!" teriak Vania.
"Oke, gue nggak akan maksa in diri supaya lo bisa nerima gue. Tapi, gue bisa pasti in kalau lo akan sadar sama perasaan Raka yang sebenernya masih belum yakin sama perasaan dia sendiri!" tegas Justin.
"Terserah apa yang kamu bilang. Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja!" sahut Vania yang tak kalah tegas. Ia bahkan membelalakkan matanya sempurna karena tidak tahan dengan sikap Justin yang terkesan egois.
"Ya udah terserah lo. Gue juga nggak bisa kan maksa in kehendak gue," ucap Justin dengan pasrah.
Vania pun langsung pergi meninggalkan rooftop dan juga Justin sendirian. Ia segera berlari menuju UKS lagi untuk menghampiri Raka. Namun penjaga UKS mengatakan bahwa Raka mengantarkan Arin pulang kerumahnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者