Masih mengaduk ramen yang kental dengan Sendok kuah yang besar, perlahan semua bumbu nampak tercampur dengan rata.
" shhhhh….ahhhh…sayang sudah jangan diaduk terus…..
Segera cicipi…..
Mumpung masih panas….." suara gemetar penuh dengan godaan terdengar dari mulut yasaka.
Dan Adi yang saat ini telah berkeringat deras, juga merasa bahwa perutnya sudah tak tahan untuk makan jadi segera saja dia berkata.
" aku makan sayang!!!!" Segera Adi menyendok ramen itu….
" uughhhhh..." suara menahan sesak terdengar dari yasaka.
" sayang….sayang....cepat….cepat….kamu coba mienya…..!!" Dengan teriakan tertahan yasaka meminta Adi segera mencoba miennya.
" emmm….baik sayang...
Slurp…..plok….plok…..slurp…..plok….
Plok...slurp…..suara menghisap dan menelan terus terdengar dari mulut Adi.
Disisi lain mungkin karena gerakan makannya yang cepat sehingga bunyi dari benturan sendok dan mangkok ramen terdengar beraturan.
Meski begitu bukannya memperlambat kecepatan makannya, justru Adi yang merasa ramen sangat enak saat dimakan panas…kini dengan bersemangat melahapnya dengan rakus.
" ah…
Ah….
Ah..
Ah..
Lagi….lagi…lagi….
Terus….terus....
Hisap lebih kuat sayang….hisap..." suara Sayaka terdengar sangat senang saat dia melihat Adi dengan begitu kuatnya memakan ramen buatannya.
Sudah lama dia tak memasak ramen dan kini setelah bertahun-tahun berlalu dia bisa kembali lagi menyajikan ramen lezat kepada pria yang dicintai.
Jadi kemudian saat melihat Adi dengan ajah penuh berkeringat memakan mangkuk ramen yang dia sediakan, dia tentu saja merasa sangat senang.
Ada perasaan kepuasan batin yang saat ini tak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata…
Hanya merasa seperti ladang yang telah kering selama bertahun-tahun…kini setelah diberikan hujan yang deras menjadi hidup kembali.
" berderit….berderit….
" emmmmm...sangat panas….tapi sangat nikmat….
Slurp…..plok…plok….slurp….plok..plok….aku merasa tak akan pernah habis memakan ramen ini sayang….
Ramen masakanmu….adalah yang terbaik…..ughhhhhhh…..!!!!!" Merasakan kelezatan yang tak terkira Adi terbang sepunhnya dalam cita rasa ramen Sayaka yang legendaris….
Keduanya ini nampak benar-benar menjadi satu, sudah tidak ada batasan lagi di antara mereka dan kini hanya terdengar suara kenikmatan dari dua pasang pria dan wanita yang saat ini tengah menikmati kelezatan dari ramen yang ada.
Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengakhiri sesi makan tersebut dikarenakan baik Adi maupun yasaka memiliki rasa lapar yang sangat besar sehingga kemudian keduanya selalu menambah ramen yang telah mereka makan.
Hingga kemudian mereka berdua benar-benar kenyang dan tidak bisa lagi memiliki tenaga untuk mengerahkan kekuatan memakan ramen barulah keduanya dengan lelah beristirahat di atas kasur.
Dan saat ini di dalam kamar tersebut terlihat dengan jelas jejak-jejak sisa dari kuah ramen yang bertebaran di berbagai perabotan kamar yang ada yang menunjukkan bagaimana mereka sangat asyik saat memakan ramen tersebut.
Perlu diingat ketika Adi dan yasaka sedang menikmati ramen, entah ide apa yang terlintas di dalam benak yasaka dia mengusulkan untuk mencoba postur memakan ramen sambil berdiri.
Maka kemudian keduanya pun segera mencoba dan ternyata hal tersebut memiliki sensasi yang berbeda ketika mereka makan di atas meja.
Menyadari sensasi tersebut Adi juga menjadi terbuka pikirannya sehingga kemudian dia berimajinasi dan mengajaknya saka untuk mencobanya dengan poster yang berbeda.
Dimulai dengan postur berjongkok, miring, dan sampai berbaring semuanya telah dicoba dilakukan oleh Adi dan juga yasaka.
Hingga pada akhirnya tentu saja karena ulah mereka berdua menyebabkan kuah ramen tumpah ke mana-mana, dan mengotori kamar tersebut.
Meski begitu tidak mengurangi antusias keduanya untuk masih menikmati ramen tersebut, dan pada akhirnya setelah merasa sangat kenyang keduanya pun beristirahat di atas kasur.
Waktu berlalu, kini di pagi hari ketua sosok tubuh yang tidak mengenakan pakaian apapun saling memandang satu sama lain.
Ada pengertian antar bangun di antara kedua mata yang saling menatap, seolah-olah kejadian kemarin telah membuat mereka menjadi semakin dekat satu sama lainnya.
Hanya kemudian Yasaka kembali memulai percakapan, " sayang…..aku merasa menjadi jauh lebih muda" dengan senyum yang menawan dia berkata kepada Danis.
" ohhh…apakah begitu….tetapi jika dipikir-pikir memang kamu tidak ada bedanya dengan wanita muda sayang" balas Adi juga.
Karena dia tahu betul bagaimana cengkraman dan juga kesempitan yang dia rasakan dari yasaka, membandingkannya dengan akeno dan yang lain dia merasa tidak terlalu jauh berbeda.
Bahkan dibeberapa kesempatan dia merasa karena pengalaman yang dimiliki yasaka, itu membawa kejutan dan kesenangan yang tak terkira untuk dirinya.
" hemmm….mulutmu sangat manis sayang" balas yasaka lagi dengan senang hati, siapa yang tak mau dipuji oleh kekasihnya apalagi di umur yasaka yang saat ini dia yang kembali di cintai mengalami perubahan yang drastis.
Keduannya setelah menikmati momen kehangatan di pagi hari memutuskan untuk segera membersihkan tubuh mereka, di sisi lain setelah menyelesaikan hal tersebut keduanya juga memutuskan untuk makan bersama.
Tak sampai kemudian waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi Adi memutuskan untuk kembali ke kota Kouh, dimana dia berpikir untuk menyelesaikan beberapa urusan yang dia miliki.
"Apakah harus sekarang sayang??" Dengan wajah masih tak rela yasaka menahan Adi.
" jangan sedih aku bisa datang kapan pun, jadi kamu jangan kawatir" balas kembali Adi.
" emmm…baiklah tapi kamu tidak bisa terlalu lama pergi…" yasaka masih dengan genit menahan Adi.
Tak lama kemudian Adi segera pergi dari tempat yasaka dan muncul di jalan kota Kouh, dia yang baru saja tiba kaget melihat seorang wanitauda berpakaian pendeta yang saat ini tengah kebingungan.
" bukankah itu Asia!!!" Seru Adi di dalam hatinya.
Tak disangka dia akan bertemu dengan dirinya saat ini, tak mau menunda Adi datang Menghampiri Asia.
" halo….kamu nampak tersesat….bisakah aku membantu kamu" suara lembut Adi membangunkan asia yang saat ini tengah kebingungan menuju ke arah gereja.
" ahhh…Ano…Ano….." hanya saat dia menatap ke sumber suara asia menjadi terdiam dan terpaku, dia menatap wajah tampak yang nampak bersinar di depan dirinya.
Tanpa sadar dia bergumam, " apakah ini malaikat yang turun ke bumi!!" Dengan wajah penuh kekaguman asia berkata dengan wajah yang memerah.
" ahhhh…apakah aku setampan itu sampai kamu menyebutku malaikat" balas Adi dengan wajah penuh senyum dan tertawa kecil mendengar perkataan dari asia.
" ehhhhhhhhhh!!!!....ini….ini...." Dengan wajah yang memerah seperti apel asia berkata dengan gagap, dia tak pernah mengira bahwa dia akan bertindak sebodoh itu.
" perkenalkan namaku Adi" melihat asia yang semakin malu, Adi tentu saja tak bisa terus menggodanya jadi dia mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya kepada asia.
" aku….aku...aku….asia…." Jawab malu asia sambil menunduk.
Melihat hal ini Adi menjadi semakin suka dengan kepribadian Asia, hingga dia kemudian tanpa sadar berkata " kawaiiiii" dan ditanggapi asia dengan semakin merah wajahnya.