webnovel

Mengalahkan 3 Raja Monster

Kembali setelah membuat makan siang untuk intan dan dirinya, adi beristirahat untuk hari ini, merasa dia butuh cukup mengumpulkan energi, demi bertarung dengan ke 3 sisa raja monster yang ada.

#################

Bangun di pagi hari, dan merapihkan tenda beserta peralatan yang ada di goa, adi melanjutkan perjalanannya menuju ke arah pantai di seberang gunung. Tujuannya kali ini adalah monster buaya, yang menjadi raja dari perairan di sekitar pulau, baik itu di sungai ataupun di tepi pantai.

Jika di awal kedatangan adi tidak menemukan monster buaya di pinggir pantai, itu dikarenakan letak pantai yang adi darati adalah berlawanan dari pantai dan sungai yang dikuasai oleh monster buaya.

[Kakak, besok bikin lagi ya sarapan roti lapisnya, tapi yang banyak daging burungnya, abis rasanya enak banget...intan suka] intan berbicara sambil berjalan di samping adi, mengunyah roti lapis yang adi buat untuk sarapan keduannya.

""Kayaknya ga bisa intan, udah tinggal dikit, tinggal jatah kakak,kamu udah abis....."" berkata kesal kepada intan karena telah menghabiskan sebagian besar daging burung rajawali.

[pelitttttttt...kakakkkkk]

""Kamu karung beras...makan ga kira-kira..."" menggelengkan kepala tanpa daya

""Ok sekarang kita menuju ke arah Monster buaya, hasil scan kamu gimana?""

Sambil menelan semua roti lapisnya, intan kemudain berkata [Ukmmmm... susah bicara karena seret]

Adi yang melihat intan kesulitan bicara karena makanan yang yangkut di tenggorokannya, segera menepuk pelan punggungya, sambil memberikan minum yang ia ambil dari dimensinya.

""Tuhhhhh..baru diomong kan, jangan banyak-banyak makan, udah keselek aja kamu"" berkata sambil menasehati intan.

Intan yang akhirnya terbebas dari keseretan, menatap adi dengan kesal sambil berbicara [Salah siapa.... orang lagi makan diajak ngomong! Berkata dengan kesal sambil mengembungkan pipinya]

""Iya...iya udah kakak minta maaf, sekarang udah baikan kan, nah lanjut hasil scan kamu gimana?"" kembali mengalihkan pertanyaan intan

[Hasil scan intan, buaya itu bersarang di balik pohon besar yang tumbang, besaran tubuhnya ga terlalu besar hanya 4 M, tetapi kemampuan yang dimilikinya lumayan, yaitu sihir air menengah dengan rahang yang super kuat dan juga kulit yang sekeras batu, jadi dari segi serangan lumayan kuat dan pertahanan juga kuatlah, tapi itu ga masalah selama ada intan...] berkata dengan bangga sambil menepuk dadanya yang sedikit tumbuh.

""Ok kita lihat aja nanti kalo udah deket, nah sekarang sebaiknya kita percepat menuju kesana, karena hari ini target kita dua raja minimal, kalo bisa kelar 3 sukur, biar bisa lanjut cari harta karun...heheheh"" berkata adi dengan senang dan antusias

[Ok, ga masalah] jawab intan setuju

Akhirnya setelah berjalan cukup lama kurang lebih satu setengah jam, adi dan intan, tiba di sebuah muara yang cukup besar, dengan lebar 10 M, dan di dekat ujung muara, adi bisa melihat sebuah pohon kecapi besar yang tumbang ke arah tengah sungai, menutupi sebagian aliran sungai menuju ke laut.

Memperhatikan dengan jelas, untuk melihat dimana letak persis dari buaya itu, saat adi memperhatikan dengan perlahan, baru ia menemukan buaya itu, yang kini sedang beristirahat di bawah batang besar pohon, dengan kamuflase dari dedaunan pohon, menjadikan dirinya tidak terlalu terlihat, apalagi hanya seabagian dari tubuhnya yang nampak di atas permukaan air.

Setelah melihat lokasi pasti dari buaya tersebut, adi memilih tempat disebuah bukit kecil yang berseberangan dari buaya tersebut, sebagai tempat beristirahat dan merumuskan rencananya.

""Nah kita istirahat disini aja intan, biar bisa sekalian ngawasi gerak gerik dari buaya itu"" berbicara kepada intan sambil mengeluarkan meja kecil dan bangku untuk makan siang mereka.

[Ya, intan rasa juga posisi ini bagus kak, bisa melihat jauh dan ga ada halangan dalam memandang, terlebih posisi kita tertutup oleh beberapa pohon yang ada di bawah kita, sehingga dapat menghalangi pemandangan buaya ke arah kita]

""Yuppp.....kamu memamng loliiiii pintarrr....mencubit pipi intan""

[Pintar, sih pintar....tapi ga usah yubit kakkkkkkkkk....] berkata dengan sedikit kesal tetapi juga senang.

Mengeluarakan beberapa buah, dan makanan kompack untuk makan siang mereka, adi dan intan menghabisakan siang dengan melahap makanan mereka sambil sedikit bersantai memperhatikan gerakan dari buaya.

Setelah makan siang dan beristirahat sebentar, adi dan intan mulai merumuskan bagaimana cara untuk mengalahkan monster buaya tersebut. ""Intan, kamu punya saran ga ?"" tanya adi

[Sebentar kak, biar intan mikir dulu....memiringkan kepalanya ke kiri dan kekanan]

Adi yang melihat ini hanya tersenyum, sambil menghela nafas berpikir loliiiii ga bisa diajak mikir keras...

""Ok, kakak udah punya rencana, rencana kaka mancing dia keluar dengan cara memancing menggunakan daging burung rajawali, karena itu dari level tinggi monster, buaya pasti ga akan nolak, nah saat buaya itu makan daging burung, daging burung udah kakak kasih peledak, dan saat daging yang berisi peledak dimakan, tinggal kita tarik benang pengaman dari jarak jauh dan boooommmm, buaya tinggal sejarah heheheheh""

[Nahhhhh....itu dapet idekan, yaudah kak ayo, kita mulai persiapannya, tapi jangan banyak-banyak daging burung buat umpannya] berkata intan setuju tetepi tetap membujuk adi

""Ya.....ya....kakak tau"" jadilah adi mempersiapkan membuat alat pancing dari batang pohon yang ada di sekitar, membeli senar pancing dan kail yang besar untuk memancing ikan besar, adi segera membuat bom pemantik menggunakan skill creationnya.

Menyatukan elemen api dan membungkus ya dengan elemen angin, perlahan dengan hati-hati adi membungkusnya dengan lapisan tanah, memastikan agar tidak bocor, adi mengecek bom darurat buatannya.

Dan takut jika satu akan gagal, adi membuat dua untuk berjaga-jaga apabila satu gagal meledak, setelah setengah jam persiapan, akhirnya adi selesai mempersiapkan peralatan.

Memanggil intan untuk terbang ke atas buaya dan meneteskan beberapa tetes darah dari daging burung rajawali sebagai umpan, adi mulai memilih lokasi yang pas untuk memancing dan juga berlindung dari ledakan yang akan terjadi.

Setelah membuat semua, persiapan dan juga memastikan bahwa itu sudah sesuai dengan semua rencana, adi dan intan memulai eksekusi. intan kini terbang di atas buaya, dengan ketinggian puluhan meter, berjaga-jaga apabila buaya menyerang melompat.

Meneteskan beberapa tetes darah burung rajawali, intan mengarahkan tetesan itu, ke arah pancing yang berisi daging dan bom saat bersamaan, tak perlu menunggu lebih lama, buaya yang sedang menutup matanya untuk beristirahat, membuka mata dan mulai mengendus dan mengikuti bau darah yang kuat.

Mengikuti bau darah yang semakin kuat, tak lama buaya melihat sebuah daging yang berukuran lumayan besar mengapung di tengah sungai, sambil berenang ke dekat daging, dan mengelilingi daging untuk memastikan bahwa itu aman, buaya mulai membuka mulutnya dan melahapnya secara langsung.

Melihat upan sudah dimakan, adi dan intan yang bersembunyi di balik dinding tanah buatan adi, bersiap menarik tali pengait bom dan saat umpan benar-benar di telah, adi segera menarik tali dengan kuat, dan tak lama terdengar suara ledakan keras ""Booooooommmmmmmmm"" suara ledakan keras bergema di muara sungai membuat kaget seluruh binatang yang ada didekat muara.

Tak terkecuali adi dan intan yang kaget serta senang dengan hasil yang mereka lakukan, sambil menutup atap dinding tanah, tak lama kemudian terdengar suara jatuhan daging dari buaya di seluruh muara sungai.

Menunggu hingga beberapa saat sampai jatuhan daging berhenti, adi dan intan saling memandang dan tertawa, dan saat hujan deging selesai, adi dan intan keluar dari dalam dinding beratap.

[Wahhhhhhhhhh semuannya merah kak....ihhhhhhh intan agak jijik]

""Heheheh yang penting berhasil intan, kakak juga ga ngira ledakan dari bom yang kakak buat bisa sehebat itu"' berakata sambil memuji dirinya sendiri.

[Iya.....iya .....tau, yaudah kak, ayo lanjutin ke target berikutnya intan nek disini] terbang sambil meninggalkan adi menuju ke arah target berikutnya.

Adi yang mendengar permintaan intan, segera menyusul intan berlari dengan cepat menghindari potongan-potongan daging buaya yang berserakan.

Berjalan menuju target berikutnya adi dan intan merasa sangat senang karena pertarungan buaya tadi tergolong mudah, dan memikirkan target berikutnya adi dan intan berpikir rasanya akan jauh lebih mudah lagi.

#################

""Disini Intan, tempat target selanjutnya"" menunjuk ke arah goa yang berukuran sedang yang terlihat sangat gelap dan penuh dengan bau racun.

[Ya, kak disini raja selanjutnya, scorpion king.... monster raja selanjutnya, memiliki kekuatan capit yang kuat dengan semburan racun yang jauh untuk melumpuhkan musuhnya]

""Ok cukup berbahaya, nah sekarang gimana cara kita mancing scorpion itu keluar dari lubang"" berkata adi karena dia melihat sekitar area lubang goa dipenuhi oleh ribuan kalanjengking yang berukuran cukup besar, sebesar 30 cm

Kalo anak buahnya aja segede gini, gimana rajanya adi berpikir cukup merinding melihat semua kalanjengking yang berkerumun di sekitar mulut goa.

[Tenang kak, intan udah punya rencana... pertama kakak lempar aja bom asap ke arah goa dari sini, dan saat goa dipenuhi asap pasti scorpion king akan keluar dari goa, karena sesak, dan saat scorpion king keluar kakak tinggal bakar dia dengan elemen bom api yang besar yang kakak lempar, bereskan] berkata intan kali ini dengan bangga menceritakan idenya.

Adi yang mendengar rencana intan setelah beberapa saat, merenung menggap ide intan mudah dan yaman, jadi dia setuju ""Ok kakak setuju sama rencana kamu, nah sekarang kita pilih tempat yang agak jauh dan berlawanan angin, supaya ga kena asap dan kebakaran api saat nanti kakak mulai rencananya.

Mengajak intan memilih tempat yang aman dan berlawanan angin, menemukan tempat yang cocok, adi segera memulai membuat bom asap dengan skill creatiaonnya, kali ini menggunakan elemen hitam, angin, dan tanah yang dikumpulkan menjadi ukuran bom tangan dan setelah beberapa saat jadilah bom asap sedehana berbalut tanah, yang berisi gas hitam yang dibungkus angin, membuat beberapa buah bom untuk memastikan asap yang cepat memenuhi goa, adi menyelesaikannya dengan cepat.

""Ok sekarang kakak siap" berkata kepada intan yang kini sedang memakan buah apel di atas pohon.

Adi yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala, betapa santainya loliiii ini.

Membuat sihir angin untuk menguatkan lemparannya adi membidik ke arah mulut goa dan kemudian terdengar suara ""Swoosshhhhhhh....swoshhhhhhhhhh...swoshhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....swoshhhhh... "" bunyi lemparan beberapa bom dan kemudian terdengar suara ledakan yang dari dalam goa ""Boommmm....boooommmm...bommmm...bommmmmm"' dan tak lama aasap hitam memenuhi goa dan mulut goa, seketika itu juga kalajengking yang berkerumun dimulut goa berserakan melarikan diri, menghindari asap.

Saat adi menunggu asap semakin memenuhi goa dan sekitar mulut goa, tak lama sosok besar scorpion king yang berukuran tiga meter keluar dari dalam goa.

Adi yang menyaksikan scorpion king keluar dari goa, menjadi takjub dan sekaligus takut melihat begitu besar kalajengking ini, tak menunggu lama, dan takut scorpion king kabur jauh, adi segera membuat bom api yang berukuran besar untuk membakar scorpion king dan sesaat kemudian adi melemparkan bola api yang berukuran 5 M "'Swoooooshhhhhhh""

Dan tak lama bola api mengenai scorpion king, dan terdengar suara ledakan yeng menelan sosok scorpion king ke dalam lautan api, dan kalajengking kecil yang ada di dekat secorpion king pun ikut terbakar. ""Booommmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm"' terasa guncangan yang cukup kencang membuat tanah bergetar disekitar goa dan tempat adi dan intan melempar sihir api.

Dan menunggu beberapa saat muncul awan jamur kecil dari mulut goa, sampai setegah jam kemudian asap menghilang, adi dan intan melihat scorpion king yang telah menjadi abu, dan goa yang hancur separuhnya.

Setelah menengok ke arah intan untuk mengkonfirmasi, adi berteriak senang karena dia kini berhasil membunuh target kedua. ""Hahhaaha... rencana kamu emang mantap intannnn"' berkata senang sambil mencoba mencubit pipi intan, intan yang melihat gerakan adi segera menghindar dan menjauh.

Melihat reaksi intan yang terlihat jengkel adi hanya tertawa datar dan segera bergegas meninggalkan tempat tersebut.

#################

Di sebuah lembah yang padat dengan pepohonan, dan juga banyak binatang herbivora yang mencari makan, perlahan di tumpukan dedaunan yang jatuh menumpuk, ada dua sorot mata tajam yang sedang melihat situasi sekitarnya.

Sudah satu hari sehabis perburuan monster buaya dan juga scorpion king, adi dan intan beristirahat semalam, di sebuah pinggir sungai dekat lembah tujuan mereka, ya kali ini adi dan intan datang ke arah lembah padat untuk berburu raja terakhir dari monster di pulau ini, yaitu macan kumbang.

Raja yang terkuat dari para monster dan menempati di tengah pulau, memiliki ukuran tubuh yang besar sekitar5 M dengan cakar dan kecepatan lari yang kuat, dibarengi dengan kesabaran dan kamuflase saat berburu, menjadikannya raja monster yang memiliki iq lebih baik dari pada raja monster yang lain.

Dan kini di balik tumpukan dedaunan yang telah berguguran, adi sedang menyamar dan memperhatikan letak sarang dari macan kumbang, yang berada tepat di tengah lubang pohon beringin besar.

Dengan lumuran lumpur di sekujur tubuh dan juga pakaiaannya adi, mencoba berbaur dengan alam meminimalkan rasa kehadirannya, lewat indera penciuman macan kumbang yang kuat. Macan kumbang memiliki kemampuan indera pendengaran, penciuman, serta penglihatan yang tajam, dan hal ini di topang oleh kekuatan sihir hitam yang dimilikinya untuk bersembunyi saat memburu musuh.

Adi yang mengetahui ini, sempat pusing karena indera yang begitu tajam menyulitkan mereka untuk mendekat dan mengalahkannya, terlebih dengan reflek yang kuat, serangan langsung tidak bisa menjadi efeketif. Jadi adi dan intan memutuskan untuk melumpuhkan macan kumbang dengan racun dan kemudian baru mengalahkannya.

Dan disinilah adi berada, sedang menyamar di tumpukan dedaunan yang berjarak 200 M dari sarang macan kumbang, dan sedang menunggu intan untuk memancing macan kumbang keluar dari sarang, dan kemudian melumpuhkannya, karena macan kumbang memiliki sihir hitam, jadi bom asap tidak bisa mereka gunakan. Dan karena ada dua lubang pintu di sarang macan kumbang sehingga itu lebih menyulitkan adi dan intan, dan setelah berdiskusi dengan matang.

Dipilihlah, serangan dari atas lubang yaitu pintu kedua dari sarang macan kumbang, untuk menjatuhkan bom dan melukai macan kumbang, kemudian saat dia terluka dan keluar dari sarang, adi akan menembakkan panah yang dia buat sebelumnya, yang mengandung racun untuk melumpuhkan.

Melihat sosok intan yang kini terbang dengan wujud transparannya di atas lubang pohon beringin, dan siap melepaskan bom api, adi membuat perintah kepada intan untuk segera melakukannya, dan sesaat kemudian terdengar ledakan yang hebat dari dalam sarang macan kumbang""Booommmmmmmmmmmmmm"" dan dibarengi dengan suara marah macan ""Auuuummmmmmmmmmmmm"" dan seketika itu juga seberkas bayangan hitam keluar dari lubang pohon beringin.

Melihat dengan cermat bahwa itu adalah macan kumbang, yang kini penuh luka dan sedang marah menatap ke atas, adi tidak menyiayiakan kesempatan ini, melepaskan panah beracun dengan kekuatan sihir yang tinggi, untuk segera mengenai macan kumbang.

Dan seperti naluri bahaya yang dirasakan macan kumbang, melihat ke belakang dirinya, dan melihat panah yang melesat kencang ke arahnya, memutar badannya untuk menghindari tusukan yang fatal, dan baik usahanya berhasil dan panah mengenai paha belakang dari macan kumbang.

Dan sekan tahu bahwa tempat ini sudah tidak aman lagi, dia bergegas lari menuju ke dalaman hutan. Adi yang melihat macan kumbang lari, ada senyum mencibir di sudut mulutnya.

""Huuuu...ingin lari jangan mimpi"" karena adi tahu pananhya beracun dan cukup mengenai macan kumbang, maka cepat atau lambat dia akan menemukan kembali macan kumbang yang sekarat karen racun.

[Lari ya kak, macannya..... huuuu sayang padahal tinggal sedikit lagi]

""Gapapa nanti juga kita ketemu, nah sekarang kita jalan santai lacak kemana macan itu lari""

[Ok, kak biar intan scan dulu dan liat kemana larinya] sesaat kemudian intan menujuk ke arah barat hutan dan membimbing adi untuk menemukan macan kumbang.

Setelah berjalan sekitar 2 Km akhirnya, adi dan intan melihat macan kumbang yang tergeletak pingsan di pinggir sungai, dengan lidah yang menjulur dipenuhi busa, dan ada panah yang tertancap di paha belakanngya.

Mendekati macan kumbang, dan mengecek bahwa macan telah koma, adi segera mengakhiri penderitaan macan kumbang, menusuk jantungya dengan pedang sihirnya, dan disaat itu akhir dari 4 raja monster penguasa pulau berakhir.

[Okkkkk...kakak selamat menyelesaikan misi....hadiah sudah dikirim kan ke dimensi ruang kakak, dan selamat naik level juga ka]

""hahahahahah....akhirnya bebas juga dari nih pulauuuuuuuuu...harem I'm Cominggggg..."" tertawa senang karena sudah merasa lelah hidup di dalam pulau.

[Dasar.....onicannnnnnnnnnnnnnnn hentaiiiiiiii...] intan menepuk kepala adi dengan kesal.

""Aduhhh....sakit tan...lepas...lepasinnnnnnn"" berlari ke arah luar hutan.

下一章