Pagi-pagi sekali di kediaman Ricota, Kenzo menatap bulu mata lentik yang masih tertutup dan bibir yang merekah terbuka sedikit milik seorang perempuan cantik. Dia melihat daun-daun mulai berguguran perlahan beranjak dari ranjang lalu menyalakan pemanas.
"Dia sepertinya masih kelelahan," gumam Kenzo.
Kenzo keluar dari kamar. Dia mau memastikan semuanya sudah oke, tapi tiba-tiba dia mendengar suara teriakkan Jonathan.
"Kalian ini bodoh sekali. Makanan kalian kayak gini mau kalian sajikan, rasanya asin banget," kata Jonathan.
"Maaf, Tuan, saya tidak tahu itu keasinan," balas pelayan yang paling muda.
"Alya, kau tidak mengajarkan dengan benar?" tanya Jonathan.
Alya menatap pelayan itu. "Saya sudah mengatakannya, Tuan," jawab Alya.
"Oke. Sekarang saya maafkan, tapi ingat jika mengulanginya—"
"Dia tetap akan mendapatkan hukumannya," sela Kenzo yang membuat semua mata para pelayan tertuju pada dia.
"Apa hukumannya, Tuan?" tanya Jonathan menunduk.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者