Khaibar yang kini sudah berada di dalam kamarnya. Ia masih memikirkan semua ucapan kakek dan neneknya tentang siraman rohani tadi, tapi dia masih saja gelisah, merasa tidak enak dengan mama Kirana ataupun Kanha. Apalagi sejak perkumpulan tadi dia tidak melihat batang hidung Kanha yang berseliweran, padahal jam sudah menunjukkan waktu sore, masak sih Kanha tidur saja di dalam kamar? Jadi membuat Khaibar tak percaya.
Khaibar yang sungguh sangat bosan sendirian di dalam kamar. Tangannya langsung meraih ponsel yang berada di atas meja itu. Ia tekan tombol hijau nomor Kanha berulang-ulang tapi tak diangkat oleh sang pemilik nomor itu. Malahan gara-gara nomornya tak diangkat oleh Kanha. Khaibar berfikiran yang tidak-tidak, takut Kanha marah dan membencinya gara-gara masalah tadi, karena ia tak mau dibenci oleh Kanha lagi, Khaibar yang sekarang ini sungguh sangat senang memiliki saudara seperti Kanha yang kocak, jadi dia tidak kesepian lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者