Mendengar itu, Devan sadar dari keterkejutannya, seringai terpampang jelas di wajahnya. Ia tidak pernah menduga bahwa Claire akan bertindak seperti itu. Tebakannya sebelumnya salah.
"Ahh sangat nakal," ucapnya lalu menyerbu bibir ranum Claire dengan ciuman. Sorakan kembali terdengar, bahkan lebih meriah dari sebelumnya.
Beberapa dari para tamu menutup mata mereka karena merasa malu-malu ketika harus menyaksikan ciuman brutal dari mempelai pria.
Sedangkan Dave, bocah laki-laki itu kini tidak sendirian. Tidak ada yang menyadari, sejak kapan Leo berada di dekatnya dan sedang menutup kedua mata keponakannya itu. Melindunginya dari pemandangan yang menurutnya bisa mencemari otak jenius Dave.
Claire membeku di tempat, menerima ciuman Devan dengan pasrah.
Sebelumnya, ia mengira bahwa setelah ia melakukannya, Devan tidak akan membalasnya. Namun semua dugaannya salah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者