webnovel

61. Keraguan

"Rav, menurut kamu, misi ini bagaimana?" tanya Kacia kepada Rava yang sedang duduk terkantuk-kantuk di ruang tamu.

Mereka sengaja menunggu sampai larut sebelum datang ke rumah Bagas, agar tidak ada lalu-lalang orang dan kendaraan. Itu untuk meminimalisir korban manusia. Zita jelas ingin langsung bertarung dan tidak akan mau diajak ke tempat sepi.

Rava terdiam sejenak, sebelum akhirnya mengangkat bahu. "Seperti yang aku bilang dulu. Walaupun nggak setuju sama pembunuhan, aku nggak punya pilihan lain. Polisi dan tentara menurutku nggak punya kemampuan melawan Zita. Pihak penyelenggara dari dunia lain juga pasti nggak akan membiarkan mereka ikut campur."

Kacia pun duduk di samping Rava, langsung menunduk dalam-dalam.

Rava bisa melihat kecemasan di raut wajah bidadari bertubuh mungil itu. Kacia memang sering terlihat cemas dan khawatir, tetapi kali ini Rava merasa kali ini ekspresi tersebut lebih tergambar jelas di wajah Kacia.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章