Olin terdiam. Sejak awal, Olin berfikir kalau Ken sudah mengetahui dirinya belum tersentuh oleh siapa pun. Mau bagaimana pun, Olin besar di Keluarga Kaleid. Olin tidak menduga kalau Ken menilainya seperti wanita-wanita yang pernah dia tiduri.
"Olin, kau masih perawan?" kali ini, suara Ken terdengar seperti sebuah bentakan. Bentakan yang membuat Olin tersentak.
Olin menahan tangisnya. Dia pandai bela diri, dia adalah penembak jitu. Itu pekerjaan tersembunyi Olin dibalik dirinya yang menjadi seorang pelayan.
Ken melempar selimut dengan kasar. Pandangan matanya yang menginginkan Olin menjadi wanita satu-satunya, berubah menjadi jijik.
"Tutupi tubuhmu!" ujar Ken.
Sakit yang menusuk. Hatinya retak hanya dalam satu pandangan mata. Olin menutupi tubuhnya dengan selimut yang Ken lempar mengenai wajahnya.
"Kenapa kau tidak mengatakan kalau kau masih virgin?" teriak Ken kesal.
"Untuk apa? Saya--saya kira hal itu tidak akan bermasalah," jawab Olin.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者