webnovel

Bab 53

Alex sekarang sedang menaiki sepedanya dalam perjalanan pulang dengan wajah lelah. Dia tadi diundang oleh Azazel untuk mengikuti Pertemuan Perdamaian Tiga Faksi, dan dia ingin menolaknya, tapi Azazel terus memaksanya dan dia hanya dengan lelah menerimanya.

"Apa kamu baik baik saja?"

Tiba tiba didsamping Alex ada tangan Yuu yang mengulurkan buku catatannya. Dia tersenyum padanya dan berkata, "Yah, aku tidak apa-apa. Hanya lelah secara mental...."

Yuu menganggukan kepalanya dan tidak mengatakan apa apa lagi. Dia mendekat punggung Alex dan memegang erat bajunya.

Alex menggelengkan kepalanya dan meng-kayuh sepedanya dengan lebih cepat sampai dia melihat Issei yang sedang berhenti didepan sebuah gedung tua. Alex mendekatinya dan bertanya, "Ada apa Issei? Apakah kau belum pulang?"

"A-Aniki!?" Issei terkejut ketika mendengar suara Alex dari belakangnya. Dia kemudian berbalik kearah Anikinya dan berkata, "Aniki, aku entah kenapa merasa aneh dengan gudang ini. Rasanya membuatku merinding..."

Alex mengangkat alisnya. Dia kemudian menggunakan Haki-nya dan mendeteksi Iblis Liar di dalam gudang ini. Dia tiba tiba memikirkan ide menarik dan menyeringai ke arah Issei, "Issei..."

"A-Ada apa Aniki?" Issei merasakan firasat buruk tentang ini.

"Aku merasakan Setan Liar di gudang itu. Bagaimana jika kau yang melawannya?" Alex berkata dengan senyum lembut, tapi senyum itu tampak seperti Iblis didepan Issei. "Oh, benar! Aku merasakan Setan Liar yang tinggal disana mirip dengan Laba-laba."

"Laba-laba!?" Tubuh Issei mengejang ketika mendengar kata-katanya. Beberapa hari lalu dia disuruh melawan laba laba di dungeon Alex dan sekarang dia harus melawan Laba-laba lagi. Dia berpikir dia akan memiliki fobia terhadap Laba-laba sekarang.

Alex menganggukan kepalanya dan berkata, "Benar, lawanmu adalah monster dengan bentuk Manusia setengah Laba-laba. Tapi dia lebih lemah dari yang kau lawan dulu."

Issei merasa sedikit lega dihatinya ketika mendengar lawannya lebih lemah dari yang dulu. Dia kemudian menatap Anikinya dan bertanya, "Aniki, meskipun lawanku sekarang lebih lemah dariku, aku mungkin belum sanggup untuk melawannya. Apakah kamu ada cara untuk meningkatkan kekuatanku?"

Alex menyentuh dagunya dan berpikir sebentar. Kata Issei benar, monster yang akan Issei lawan masih lebih kuat dari Issei dan dia membutuhkan kekuatan tambahan. Alex kemudian tiba tiba ingat sesuatu dan ingin mencobannya kepada Issei. Dia menatap Issei dan berkata, "Issei. Kau ingin menjadi lebih kuat untuk melindungi Asia 'kan?"

Issei bingung ketika Anikinya menannyakan pertanyaan ini, tapi dia tetap menjawabnya, "Iya! Aku ingin melindunginya Aniki!"

"Kalau begitu apakah kau mau mengorbangkan bagian tubuhmu untuk menjadi lebih kuat?" tanya Alex.

Issei sedikit ragu ketika mendengar pertanyaannya. Dia kemudian berpikir sejenak sebelum menguatkan tekadnya, "Iya! Aku akan mengorbankan apapun asal aku bisa melindungi senyum Asia!"

'Anak muda...' Pikir Alex sambil menganggukan kepalanya.

[Kau juga masih muda] Rem tiba tiba berkata didalam kepalanya.

'Diam. Aku tidak memanggilmu,' kata Alex kepada Rem.

[....] Rem merasa ingin keluar dari sistemnya dan memukulnya sekarang, tapi sayangnya dia tidak bisa.

Alex kemudian menatap Issei dan berkata, "Kalau begitu korbankan hatimu."

Issei terkejut ketika mendengarnya. "Bukankah aku akan mati jika aku mengorbakan hatiku? Itu akan sia-sia jika aku mati dan tidak bisa bersama Asia!?"

Alex menggelengkan kepalanya, "Kau bukan mengorbakan hatimu kepadaku, tapi kepada naga yang berada di tangan kirimu," kata Alex sambil menatap tangan kirinya.

"Hah? Ddraig?" Issei menatap tangan kirinya yang kemudian gaulent merah muncul.

"... Benar, kau bisa mengorbankan salah satu bagian tubuhmu untuk menacapai Balance Breaker," kata Ddraig dalam gaulentnya. Dia sekarang sedang bertanya tanya bagaimana Alex mengetahui cara untuk menggunakan Balance Breaker secara ilegal.

"Balance.... Breaker?" Issei bergumam penasaran.

"Benar. Saat dalam mode Balance Breaker-mu, kau akan ditutupi armor merah dan kekuatanmu akan meningkat banyak sesuai apa yang kau korbankan. Tapi, apakah kau siap mengorbakan hatimu bocah? Kau mungkin akan mendapatkan kekuatan yang dahsyat setelah mengorbakan hatimu, tapi kau mungkin akan menjadi Naga Humanoid," kata Ddraig.

Issei menutup matanya untuk mencerna informasi sebentar. Dia kemudian membuka matanya lagi dan berkata dengan penuh tekad, "Aku siap mengorbankan apapun yang ada, selama aku bisa menjadi kuat dan melindungi Asia dimasa depan!"

"....." Ddraig terdiam ketika melihat keberanian Issei. Tapi, dia menyukainya. "Kalau begitu persiapkan dirimu bocah! Kau mungkin akan merasakan sakit yang tak tertahankan!"

"Ayo lakukan!" Issei mengepalkan tangannya. Beberapa saat kemudian dia merasakan dadanya sakit luar biasa dan rasa sakit itu menyebar di seluruh tubuhnya. Dia tidak bisa membantu tapi terjatuh ketanah dan mengerang kesakitan.

Alex tahu itu menyakitkan tapi dia harus melakukannya. Karena dia tahu bahwa Issei harus menjadi lebih kuat di masa depan, karena mungkin dia tidak akan bisa melindunginya lagi. Dia kemudian menggunakan sihirnya untuk membuat penghalang anti suara di sekitarnya agar tidak menarik perhatian.

Untuk informasi, Alex bisa menggunakan sihir setelah dia mendapat buku tentang sihir dari item drop monster di dungeon. Walaupun itu bukan sihir yang kuat, tapi itu masih berguna.

Yuu yang dibelakang Alex melihat Issei kesakitan tidak bisa membantu, tapi dia menulis kata dalam catatanya dan menunjukannya ke Alex, "Apakah tidak apa apa membiarkan dia kesakitan?"

Alex tersenyum masam ketika menerima pertanyaan ini. Dia tahu Yuu tidak suka melihat seseorang kesakitan, tapi Alex hanya menjawab, "Tidak apa apa. Itu adalah jalannya untuk menjadi yang terkuat."

Yuu hanya menatap Alex dan tidak mengatakan apa apa lagi. Wajahnya yang tanpa emosi sulit untuk membiarkan orang menebak pikirannya.

Alex hanya menggelengkan kepalanya dan mengepalkan tangannya, 'Walaupun aku mengatakan seperti itu... Aku juga masih belum cukup kuat sekarang, karena masih ada lawan kuat yang menungguku dimasa depan... Mungkin,' pikir Alex dalam hati. Dia kemudian menatap Issei yang masih mengerang kesakitan dan perlahan-lahan punggungnya menumbuhkan sebuah sayap naga berwarna merah.

Setelah beberapa menit. Issei terbaring tanah dengan terengah-engah. Dia kemudian perlahan berdiri dan merasakan sesuatu di punggungnya. Dia menoleh kebelakang dan melihat sebuah sayap naga berwarna merah membentang dibelakangnya.

"....."

"..... Kau sudah berhasil patner," kata Ddraig.

".... Berhasil pantatmu! Bagaimana aku bisa bertemu dengan teman-temanku sekarang ketika aku memiliki sayap besar dipunggungku!?" Issei berteriak mengeluh.

"Tenang Issei... Kau bisa menyembunyikannya didalam bajumu 'kan?" kata Alex.

"Mana mungkin 'pas lah!" Issei tidak bisa menahan tsukkomi-nya.

"Tenang bocah. Kau bisa menghilangkannya lagi mirip dengan sayap Iblis-mu," kata Ddraig berusaha menenangkannya.

Issei menyadari kata-kata Ddraig dan langsung mencoba menghilangkan sayapnya.

*Swip*

Sayapnya menghilang dalam punggungnya yang membuat Issei menghela nafas lega. "Ngomong-ngomong aku bisa merasakan energi yang sangat kuat ditubuhku, apakah aku berhasil?"

Ddraig mengangguk dalam gaulentnya dan berkata, "Benar, kau berhasil sekarang patner. Sekarang cobalah untuk mengaktifkan Balance Breaker."

Issei mengangguk dia kemudian mulai mengaktifkan Balance Breaker-nya, "BALANCE BREAKER!"

*Sring!*

Beberapa saat kemudian tubuh Issei langsung diselimuti oleh armor berwana merah.

Alex mengangguk puas ketika melihat perubahannya, "Bagaimana perasaanmu?"

"Aku merasakan energi besar mengalir ditubuhku. Dan entah kenapa aku merasa sangat ringan walaupun memakai armor ini," kata Issei sambil mengamati armornya sendiri.

"Kalau begitu, tunggu apa lagi? Cepat pergi dan lawan Setan Liar disana," kata Alex sambil mendorongnya ke gudang.

"Iya iya, Aniki. Jangan tidak sabaran!"

下一章