"Ibu! Bu! Tolong ceritakan tentang kisah pahlawan Manusia yang Ibu bicarakan kemarin!"
Kunou berkata kepada Ibunya Yasaka yang sedang berada di sampingnya menemaninya untuk tidur.
Yasaka tersenyum. "Kamu sangat menyukai cerita itu ya..."
Kunou mengangguk dengan semangat, "Ya! Kalau begitu, tolong ceritakan bu!"
Yasaka tersenyum dan mulai bercerita, "Ketika Tuhan dan Malikat, Malaikat Jatuh, Iblis, sedang berperang dan Kedua Naga Surgawi sedang berkelahi. Ada satu orang yang mengawasi perang itu dengan tenang."
"Siapa itu?" Kunou bertanya.
"Seorang Manusia."
"Manusia?" Kunou memiliki tanda tanya di kepalanya, "Kenapa Manusia bisa tahu tentang perang itu?"
"Karena dia bukan manusia biasa, dia adalah manusia yang terkuat diantara yang terkuat dari semua Ras," Yasaka menjawabnya. "Dia adalah Raja Manusia."
"Raja Manusia?" Kata Kunou.
Yasaka mengangguk, "Ya, Raja Manusia. Dia adalah seseorang yang membimbing para Ras Manusia dari dalam kegelapan." Dia melanjutkan, "Konon katanya, Raja Manusia hanya ada satu di alam semesta, dan dia terlahir dari keinginan para manusia yang menginginkan pelindung."
"Apakah itu berarti, dia sangat kuat?" Tanya Kunou.
Yasaka menangguk. "Ya, dia sangat kuat. Banyak yang bilang bahwa dia memiliki kekuatan Waktu yang bahkan bisa menghentikan semua pergerakan semua alam semesta."
Kunou memiliki bintang di matanya, "Raja Manusia benar benar keren!" Dia kemudian berpikir sejenak dan bertanya, "Dan, apa yang membuatnya dijuluki Pahlawan, apakah dia menyelamatkan dunia?"
Yasaka menggelengkan kepalanya dan sedikit masam ketika Kunou bertanya seperti ini. "Dia tidak menyelamatkan dunia atau apapapun. Tapi, dia menyelamatkan para gadis yang terluka dalam perang dan menjadikanya bagian haremnya."
"....."
Kunou terdiam ketika mendengar alasannya. "Apakah itu baik baik saja, dia dijuluki pahlawan."
Yasaka tersenyum dan membelai rambutnya. "Ya, meskipun begitu, dia hanya menyelamatkan para gadis yang hidupnya susah, atau para budak budak untuk membuat hidup mereka lebih baik."
Kunou berpikir sebentar dan menatap Ibunya, "Apakah dia memperlakukan para wanita mereka dengan baik?"
Yasaka tersenyum lembut dan berkata, "Ya, dia memperlakukan para gadisnya dengan baik dan dia bahkan mencintai mereka semua."
Kunou masih ragu dengan Raja Manusia ini, tapi dia tidak mengatakan apa apa dan bertanya, "Apakah dia masih hidup?"
Yasaka terlihat sedih ketika mendengar pertanyaannya. "Tidak, dia sudah mati karena para manusia sudah tidak menginginkan pelindung seperti Raja Manusia, karena mereka semua sekarang sangat jarang yang mengetahui keberadaan supranatural yang membuat mereka merasa aman dan itu membuat masa hidup Raja Manusia habis."
"Terus bagaimana dengan para gadis yang ditinggalkanya?" Kunou bertanya.
Yasaka tersenyum masam dan berkata, "Mereka semua bunuh diri karena mereka sangat menyayangi si Raja Manusia hingga mereka berpikir bahwa, jika mereka mati, mereka akan ikut ke alam baka bersamanya."
Kunou tersenyum masam ketika mendengar akhir dari cerita ini, "Ini cerita yang sedih..."
Yasaka tersenyum dan membelai kepalanya, "Tapi kamu menyukai ceritanya kan?"
Kunou mengangguk.
"Kalau begitu ayo tidur, ini sudah malam," Kata Yasaka sambil mematikan lampu kamar.
"..... Bu," Kunou tiba tiba berkata.
"Hm?" Jawab Yasakan.
"Jika Raja Manusia terlahir kembali atas keinginan manusia, aku ingin diselamatkan olehnya dan menjadi salah satu Istrinya," Kata Kunou.
Yasaka mengangkat alisnya dan berkata, "Begitukah? Kalau begitu, Ibu juga ingin berada didalam haremnya juga."
"Tidakkk!" Kunou tiba tiba menjerit, "Hanya aku saja yang boleh menjadi Istrinya, Ibu tidak boleh!"
"Ufufufu, kalau begitu ayo kita bertaruh, jika Raja Manusia hidup kembali, kita akan bersaing siapa yang akan dipilih olehnya," Kata Yasaka.
Kunou mengangguk dengan keras, "Ya, dan aku akan menang!"
Yasaka membelai kepalanya dan berkata, "Ya, ya. Kalau begitu ayo kita tidur."
Kunou mengangguk.
Yasaka menggelengkan kepalanya dan bergumam dengan suara rendah, "Walaupun Raja Manusia tidak mungkin hidup kembali sih..."
"Apa?" Kunou menoleh.
"Tidak ada," Kata Yasaka. "Ayo tidur."
***
Oke, kembali ke masa sekarang.
"Aku? Aku adalah Alex Hyoudou. Seorang Raja Manusia," Kata Alex sambil tersenyum kecil kepada Kunou.
".... Raja Manusia...." Kunou bergumam, kemudian mengingat sesuatu, "Apakah kamu Pahlawan!?"
Alex merasa aneh dengan pertanyaan ini, dia hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, aku bukan pahlawan, tapi jika kau mau menganggapku sebagai pahlawan, aku tidak keberatan." Alex tidak munafik seperti Mc Novel lainnya, yang mengatakan bahwa mereka bukan pahlawan, tapi mereka malah melakukan kegiatan pahlawan.
"Kalau begitu, Alex-sama, apakah anda ingin menjadikanku menjadi Istrimu?" Kata Kunou dengan mata berharap.
Alex hampir batuk darah dan jatuh kebawah, ketika dia mendengar katanya.
Menjadikan dia Istrinya?
Jika dilihat dari sisi manapun dia masih kecil, siapa yang mengajarimu seperti itu!? Mana mungkin Alex menjadikan Istrinya!!
(Setidaknya belum).
Alex hanya menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya dan berkata, "Maaf, aku tidak bisa menjadikanmu, Istriku."
"Kenapa?" Kunou tampak kecewa dan ingin menangis.
"Kita bicarakan itu nanti, sekarang ada yang lebih penting," Kata Alex mengalihkan pembicaraan. Dia kemudian menoleh kebelakang, "Lihat, orang yang mengejarmu sudah semakin dekat." Dia melihat para Pengawal P, sedang mengejarnya dengan melompat dari pohon ke pohon, seperti ninja.
Kunou juga menoleh dan menjadi takut ketika mereka semakin dekat dengannya. Dia menggengam lengan Alex dengan erat seolah-olah meminta perlindungan.
Alex hanya menggelengkan kepalanya dan menggunakan helm armornya lagi dan terbang lebih cepat.
*Wooosshhhh....*
Paran Pengawal P kewalahan ketika melihat Alex terbang lebih cepat.
***
Alex berhenti dan turun di sebuah tanah yang lapang jauh dari hutan dan pemukiman, karena dia tidak ingin merusak pemandangan Kyoto dengan bertarung didekat kota.
Alex menurunkan Kunou dan berkata, "Tunggu disini, aku yang akan melawan mereka."
"T - Tapi, apakah Alex-sama akan baik baik saja?" Kunou khawatir.
Alex tersenyum lembut dan menunduk sambil membelai kepalanya dengan lembut. "Jangan khawatir, percayalah kepada pahlawanmu!"
Setelah itu dia langsung berbalik menuju ke Pengawal P.
"... Percaya kepada pahlawanku ...." Kunou menggumamkan kata kata yang diucapkan Alex. "Ya!" Dia tersenyum dan duduk dengan manis di tanah sambil menonton Alex yang akan melawan para Pengawal yang mengkhianatinya.
"Akhirnya kita berhasil mengejarnya!"
"Benar! Cepat serahkan anak pemimpin Yokai!"
"Percuma! Dia tidak akan mengembalikannya kecuali kita membunuhnya!"
Para Pegawal P itu protes dengan Alex yang bahkan menatap mereka dengan malas di dalam armornya.
"Matilah!" Pengawal P mengutuk, dia kemudian menerjang kearah Alex dengan cepat sambil mengarahkan tombaknya ke dada Alex.
*CLANK!*
Alex bisa merasakan ada sedikit kekuatan spiritual dalam serangannya, tapi dia tetap diam dan membiarkan tombak itu menusuknya yang bahkan tidak menggores armornya sedikitpun.
"E - Eh!?" Pengawal P itu kaget ketika melihat serangan terkuatnya bahkan tidak menggores Alex.
"Woi! Kau belum mengeluarkan kekuatan penuhmu kan?"
"Hahaha! Kau pasti sedang mencoba bermain main dengannya kan? Cepat keluarkan kemampuan penuhmu agar si bocah berarmor itu mati!"
Para Pengawal P2 dan P3 mengira bahwa temannya Pengawal P belum mengeluarkan kekuatan penuhnya dan mencoba bermain main dengan Alex.
"Aha! Ahahah! Benar! Aku belum mengeluarkan kemampuan penuhku," Pengawal P berkeringat tertekan ketika mendengar sorakan dari teman temannya. "Kalau begitu, biar aku tunjukan kemampuan penuhku sekarang! Uwaaaa!!!"
*CLANK! CLANK! CLANK!!*
Pengawal P menusuk Alex berkali kali, tapi dia bahkan tidak menggoresnya sedikitpun.
Alex merasa bahwa dia harus berhenti untuk bermain bodoh, dia mengepalkan tinjunya dan meninju perut Pengawal P dengan secuil kekuatannya.
*BAAM!!*
"GUERHGGGG!!!!" Pengawal P batuk organ dan terpental kebelakang dengan berlebihan.
""EH!?"" Pengawal P2 dan P3 merasa takut sekarang.