Sharon duduk di samping Dirga, berpura-pura patuh, tapi tetap memperhatikan cangkir teh di tangan Dirga. Yang membuatnya bingung adalah ketika Dirga mengambil cangkir teh dan menyesapnya beberapa kali, sesuatu tiba-tiba muncul di sudut mulutnya. Itu adalah senyuman misterius.
"Saya rasa Pak Surya benar-benar mendapatkan informasi dengan baik." Dirga duduk bersila dan memandang Surya sambil tersenyum.
Surya merasa sedikit malu segera setelah mendengar kalimat ini. Dia sebenarnya ingin menarik Wilson ke dalam rumah produksi yang baru dibuatnya. Itu sebabnya Dirga menganggap pria tua ini membawa Wilson ke sini.
"Saya baru-baru ini membantu Jembatan Imaji memproduksi film. Awalnya saya ingin mempekerjakan Pak Wilson untuk menjadi sutradara. Saya tidak berharap Pak Surya selangkah lebih maju dari saya." Dirga menghela napas panjang dengan menyesal, tapi kemudian tidak berbicara lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者