webnovel

Satu Hari yang Penuh Pengkhianatan

Seorang gadis dengan rambut karamel salju panjang tiba-tiba muncul di luar kelas sambil memegang kotak bento putih di kedua tangannya.

Kedatangan gadis ini membuat seluruh kelas terkejut, terutama saat melihat bahwa gadis itu sepertinya mencari seseorang di dalam kelas!

Mereka tidak bisa tidak berpikir...

Dia mencariku bukan?!

Bukan hanya mereka yang terkejut, Yuuki, karakter yang dikepung disana juga melihat gadis itu dengan mata lebar.

"A-Ana!?"

"Ah, aku menemukannya."

Dengan suara terkejut, Ana akhirnya menunjukkan senyum bahagia saat dia melihat Yuuki.

Segera dia berjalan menuju pemuda yang terbungkus kerumunan dengan langkah tegas!

Karena kecantikan yang berlebihan itu, setiap langkah yang dia buat langsung diperhatikan oleh semua orang, dan semuanya membukakan jalan!

Sayangnya Ana sepertinya tidak memperhatikan orang lain, atau bisa dibilang....

Satu-satunya orang yang membanjiri pandangan gadis itu saat ini adalah anak laki-laki dengan rambut emas disana..

"Hah? Kesempatan bagus!"

Tiba-tiba, Yuuki langsung bergegas keluar kerumunan dan segera melarikan diri saat melihat bahwa orang-orang disekitar membuat celah!

Lompatan keyakinan!

Remaja ini segera menginjak meja dan melompat keluar dari kerumunan seperti kelinci~

Alhasil sudut mulut Mordred berkedut, karena saat dia meihat ke mejanya...sudah terlihat jejak kaki yang jelas disana...

Sialan! Yuuki brengsek!

Tapi Yuuki tidak memperdulikan ini dan menatap Ana didepannya dengan mata penuh kebingungan.

"Ana, kenapa kau kesini?"

"Hmm~ Ini, ada yang kau lupakan~"

Gadia itu tersenyum dan langsung menyerahkan makan siang ke tangan bocah itu.

"Ah, bentoku! Terima kasih…Ana, kau sudah banyak membantu!"

"Humhum…aku membantu Yuuki~" Ana menunjukkan senyum cerah dari hatinya sekarang.

Melihat senyuman ini, para laki-laki di kelas langsung jatuh ketanah dengan keras dan ini berefek domino!

Bang! Bang! Bang!...

"Ahh, senyuman ini, Yuuki, bagikan juga pada kami! Aku ingin sekali!"

"Sialan! Kenapa harus dia lagi! Tuhan! Kau tidak adil!"

"Tidak, manis, terlalu manis! Aku, harus ke UKS sekarang!"

"Saudaraku jangan! UKs adalah wilayah terlarang bagi kita FFF!"

"Sialan!—"

.

.

.

Bukan hanya mereka, bahkan Yuuki sendiri tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap gadis itu.

Untuk sementara, keduanya saling menatap dengan penuh kasih sayang dan zona merah muda muncul!

Sakit! Sakit! Sakit! Sakit!

Semua laki-laki disana menggosok dadanya dengan kesakitan!

Terlalu berlebihan! Bahkan jika mereka memiliki pacar, pacar mereka tidak secantik dan sepatuh ini!

Yuuki disisi lain tanpa sadar mengangkat tangannya dan menyentuh rambut karamel salju panjang gadis itu, yang membuat gadis itu menyipitkan matanya karena merasa sangat nikmat.

"Mu... Berapa lama Yuuki akan menyelesaikan kelas?" Ana tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

Yuuki dengan lembut berkata: "Baiklah, ada sekitar empat jam lagi."

"..."

Ahh, Arara~ Bunga ini layu lagi~

Disana Ana langsung menundukkan kepalanya dan tiba-tiba dia merasa sedikit tersesat.

Dia telah menunggu sangat lama, tetapi pada akhirnya waktu yang harus dia tunggu masih sangat lama lagi...

Melihat ini, Yuuki dengan panik memutar otaknya dan berkata, "Itu benar!"

"Ana, jika kau mau, kau bisa tinggal di sini selama setengah jam. Kau disini, sampai istirahat makan siang selesai!"

"Hah?! Benarkah?"

"Sungguh!" Yuuki tersenyum.

Bahkan, dia sudah merencanakan satu hal sekarang.

Jika permintaannya tidak terpenuhi, maka jangan salahkan dirinya jika remaja ini tiba-tiba menolak permintaan Kepala Sekolah nantinya!

Tidak percaya, maka kalian harus percaya karena dia pernah melakukan ini dulu~

"Sa Sa, duduk disini! Oy kau, minggir!" Yuuki menendang remaja yang duduk di depan kursinya.

Segera dia dengan sopan mempersilahkan Ana untuk duduk disana dengan kursinya diputar balik.

Tetapi remaja yang Yuuki tendang berpikir...

Perubahan wajah ini terlalu cepat!

Dan kenapa kau masih bisa menerima perlakuan ini dengan tenang, gadis cantik?!

Aku, aku jatuh disini kau tahu?

Aku jatuh, jatuh, jatuh !!!

Aku korban! Tidak ada kompensasi?!

Sayangnya Ana dengan tenang duduk di kursi sambil menopang dagunya seolah-olah mengagumi saat-saat anak laki-laki itu akan makan~

Dengan senyum malaikat di wajahnya yang cukup untuk membuat siapa pun melihatnya, Yuuki merasa kenyang...

Hebat, apakah Merlin bermain denganku lagi?

Tapi saat ini...

"Are? Ana-chan, kenapa kau kesini?" Jeanne yang datang ke kelas menyapa Ana dengan aneh.

Disampingnya, Janne juga menatap Ana dengan aneh terutama dengan keadaan di kelas itu.

Tapi Ana tidak tahu ini dan menyapa lembut, "Jeanne-san, Janne-san, halo. Aku disini untuk mengantarkan bento Yuuki yang ketinggalan."

"Ehhh, Yuuki, kau melupakan bentomu lagi?" Jeanne menghela nafas lembut.

Jelas kejadian seperti ini sudah berkali-kali terjadi, tapi...Jeanne, kenapa wajahmu terlihat mendung?

Hanya orang-orang yang dekat dengan Yuuki yang tahu kenapa ini terjadi.

Pasalnya, setiap kali Yuuki melupakan bentonya, Jeanne pasti akan membagi setengah dari bentonya pada Yuuki~

Ini sangat mesra~

Janne di sisi lain meletakkan bentonya di meja yang sama dengan Yuuki dan dengan satu tangan di pinggang dia bertanya: "Masalah lagi, masalah lagi?"

"Bukan salahku!"

"Humph!" Janne hanya mendengus kesal dan tiba-tiba bertanya, "Kau yakin tidak memasukkan Ana kesekolah?"

"Berbeda dengan dua maid di rumah, Ana...butuh sekolah, kan?"

Yuuki: "Yup! Aku sudah memikirkannya...Dan karena kau yang menyarankan, kau yang membantunya!"

"....Huh?!" Janne yang akan duduk terhenti karena pernyataan ini.

Yuuki membuka bentonya dan mengatakan tanpa menatap gadis itu, "Jangan khawatir, aku sudah memiliki hak Kepala Sekolah, kau bawa saja dia ke kantor dan biarkan Kepala Sekolah melihat wajahnya!"

"Sudah kubilang, kenapa aku !!!"

Jeanne: "Nee-san, lakukan saja."

Melihat kedua orang ini yang bekerja sama melawannya, Janne menunjuk keduanya dengan gemetaran!

"Kono, Uragirimono ga !!!–"

Namun, saat ini, tangan Janne sudah dipegang oleh Ana yang memiliki mata bersinar!

Dalam pikirannya...

Janne membawanya ke kepala sekolah = Dia bisa ke sekolah bersama Yuuki = Dia bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan Yuuki!

Jadi dengan kekuatan abnormal itu, Janne terbawa terbang oleh Ana yang menyeretnya~

Wushh—

Ini....Perkembangannya, terlalu cepat bukan?!

Tapi pada saat ini...

Sepasang tangan menepuk kedua bahu Yuuki, dan saat dia memutar kepalanya secara mekanis, dia melihat ekspresi "tersenyum" dari Euphemia, Asuna, dan yang lain disana...

Asuna: "Yuuki siapa gadis cantik itu barusan?"

Euphemia: "Itu tidak baik loh, Yuuki. Gadis itu keponakanmu bukan? Tidak mungkin dia pacarmu, KAN?"

Mordred: "Oy oy oy, kau baru saja menginjak mejaku dan itu sangat keren...Benar?~"

"…"

Yuuki seperti dikelilingi oleh wanita-wanita ini segera berkata, "Penjelasannya...panjang kau tahu?"

"Tidak masalah~ Telinga kami siap mendengarkan selamanya~" xN

Wanita-wanita ini berkata dengan mata yang perlahan tapi pasti cahaya di mata mereka redup!

Yuuki menelan ludahnya dan menatap Jeanne untuk meminta bantuan...

Tapi Jeanne mengkhianatinya karena dia sudah melihat kesamping saat ini!

Karena dalam hatinya...

Ahhh, jangan menatapku seperti itu Yuuki...Aku, aku melakukan ini demi diriku sendiri!

Sekarang, sudah ada banyak musuh, dan aku perlu teman!

Lihat orang-orang disekitar? Jika aku membantumu, bagaimana bisa aku bisa membuat persaudaraan dengan mereka untuk melawan Ana!

Bagaimanapun, Ana...itu karakter tersembunyi yang kuat!

下一章