"So baby let's just turn down the lights
And close the door
Oooh I love that dress
But you won't need it anymore
No you won't need it no more
Let's just kiss 'til we're naked, baby"
- Bruno Mars - Versace on the floor -
☜☆☞
sinar matahari pagi mulai menyinari celah jendela kamar Yoona membuat sang pemilik kamar mengernyit karena merasa silau. dengan perlahan ia membuka matanya dan mulai menatap jam bekernya yang masih terdiam di meja kecil sampingnya.
"jam 7 pagi??" batinnya, lalu ia baru menyadari sebuah tangan yang bergerak memeluk pinggangnya dan menariknya kedalam pelukan. ia menoleh dan melihat Jimin yang masih terlelap disampingnya. kemudian manik matanya beralih pada dada bidang Jimin yang telanjang dan tanpa disadari rona merah muncul dikedua pipi Yoona mengingat kejadian panas yang ia lakukan bersama Jimin semalam.
*semalam
Jimin membaringkan Yoona keatas ranjang dengan perlahan tanpa menghentikan ciuman mereka berdua. ciuman panas mereka terus berlanjut hingga tanpa sadar tangan Jimin mulai masuk kedalam piyama Yoona meraba perut Yoona dengan sensual. Yoona yang merasakan hal tersebut tidak dapat menahan rasa geli yang merasuk didalam tubuhnya bahkan tanpa disadarinya sebuah desahan lembut meluncur dari bibir tipisnya.
tangan Yoona meremas lembut rambut Jimin saat pria itu memberikan sebuah kecupan dilehernya bahkan ia menggigit pelan kulit halus Yoona hingga menampakan warna ungu dilehernya. Jimin mulai membuka baju bagian atasnya dan Yoona yang melihatnya secara tiba-tiba merasa malu. ia memalingkan wajahnya tidak berani menatap Jimin yang malah semakin seksi dipandangan Yoona.
"hei, kenapa?" tanya Jimin saat tangan besarnya menyentuh pipi lembut Yoona.
"ti...tidak ak...aku hanya merasa sedikit ma...malu" ucap Yoona dengan gugup.
"apa aku harus berhenti??"
Yoona menggeleng dan mulai menatap Jimin, "ini kali pertamaku dan aku hanya merasa gugup melihatmu"
Jimin tersenyum dan mengusap pipi Yoona pelan, "aku akan lembut" ucapnya yang dibalas oleh anggukan kecil gadisnya.
Jimin mulai mencium Yoona begitupun dengan Yoona yang mulai melingkarkan tangannya di leher Jimin.
"ahhh~"
Yoona kembali mendesah saat tangan Jimin mulai meremas satu payudaranya dengan lembut. Jimin mulai membuka satu persatu kancing piyama Yoona hingga ia baru menyadari ternyata Yoona tidak memakai bra sama sekali. Yoona sedikit mengangkat tubuhnya dan kembali mendesah saat Jimin memberi kiss mark pada dadanya.
desahan Yoona terus menerus keluar membuat Jimin semakin bergairah membuat Yoona terbuai akan permainannya. tanpa disadari oleh Jimin, tiba-tiba saja tangan Yoona bergerak memegang milik Jimin dibawahnya membuat pria seksi tersebut terkesiap dengan tindakan agresif Yoona.
Jimin menatap Yoona dengan terkejut dan Yoona melihatnya dengan senyuman menggodanya, "sekarang giliranku untuk menyenangkanmu~"
"bukannya kau bilang ini pertama kali untukmu??" goda Jimin dengan senyuman menggodanya.
Yoona tersenyum dan mendorong Jimin pelan membuatnya sekarang berada diatas tubuh pria itu, "meskipun aku bilang ini pertama kali untukku bukan berarti aku tidak pernah menonton film porno"
setelah mengatakan itu Yoona langsung turun berhadapan dengan milik Jimin. jika harus jujur, sekarang yang dirasakan oleh Yoona adalah gugup karena sepertinya ia harus menyiapkan hatinya jika harus melihat milik Jimin, apa seperti yang dipikirkannya atau tidak?. Yoona dengan perlahan membuka celana milik Jimin dan mulai menurunkannya.
Jimin hanya melihat Yoona yang mulai membuka celananya dengan terpana bahkan ia berkali-kali terkejut dengan tindakan agresif Yoona walau ia sering merasakan tindakan agresif Yoona terhadapnya. namun keterpanaan itu berubah menjadi geraman nikmat yang keluar dari mulut Jimin, Yoona sedang melakukan Blow Job untuknya.
untuk seorang yang bilang ini adalah hal pertama baginya Yoona termasuk sangat pintar dalam membuat Jimin merasa nikmat. Jimin yang mulai merasa tidak dapat menahan mulai mendorong Yoona kembali berbaring diatas ranjang, ia dengan cepat mulai melepas satu-satunya pakaian yang tersisa ditubuh Yoona.
Jimin kembali menatap Yoona meminta persetujuan darinya dan dibalas oleh anggukan kecil oleh Yoona. dengan perlahan Jimin memulai permainannya. Yoona yang awalnya merasa gugup mulai merasakan sakit serta perih yang dirasakannya saat milik Jimin mulai masuk kedalam miliknya. bahkan ia tidak dapat menahan air matanya yang jatuh mengalir dipipinya.
Jimin yang melihat itu mulai mencium kedua mata Yoona serta bibirnya, mengalihkannya dari rasa sakit yang dirasakan oleh Yoona. hingga beberapa lama Yoona mulai terbiasa dan merasa menikmati permainan tersebut. dan permainan mereka berlanjut hingga pukul 12 malam.
*kembali saat Yoona selesai membayangkan
Yoona menatap wajah terlelap Jimin yang menurutnya sangat manis membuatnya tersenyum kecil. ia terus memandangi Jimin hingga pria itu terbangun karena suara kicauan burung gereja yang sedari tadi saling bersahut-sahutan. Jimin mengusap matanya sebentar dan mendapati Yoona sedang memandanginya dengan tersenyum.
"pagi" sapa Jimin dan mengecup bibir Yoona singkat kemudian ia bangkit dari tidurnya duduk diatas ranjang sambil mengacak rambut silvernya.
Yoona kembali terpana dengan sikap Jimin didepannya, ia masih menatap punggung tegap Jimin dari belakang masih dengan posisinya yang berbaring. sepertinya hari ini ia tidak bisa masuk kerja karena ia baru saja merasakan perih dan punggungnya juga sakit. informasi penting yang baru saja ia ketahui bahwa Jimin bisa sangat obsesif dilihat dari cara bermainnya yang sedikit kasar dan juga sepertinya ia tidak bisa menerima satu permainan. mereka terus melakukannya berkali-kali hingga Yoona terus merasa kelelahan dan juga suaranya sedikit serak karena terus menyebut nama Jimin berulang kali.
Jimin menoleh kearah Yoona yang masih berbaring dengan tubuhnya yang ditutupi selimut dengan bingung namun sedetik kemudian ia baru menyadari kesalahannya. Jimin kembali berbaring dan melihat Yoona, "maafkan aku sepertinya kemarin aku sedikit kasar" ucapnya sambil membelai rambut Yoona pelan.
Yoona tertawa kecil dan mengangguk, "ya sepertinya kau sangat menikmati kemarin hingga aku memohon padamu untuk berhenti hahaha"
Jimin pun ikut tertawa lalu kemudian ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju sisi ranjang Yoona dengan tubuhnya yang masih telanjang, kemudian ia menggendong Yoona dan berjalan menuju kekamar mandi.
"aku akan membantumu membersihkan dirimu"
Jimin mengisi bathtub dengan air hangat, setelah cukup penuh ia membawa Yoona masuk kedalam serta dirinya yang juga ikut masuk kedalam. Yoona yang melihat itu sedikit terkejut dan mulai berpikir bahwa Jimin akan melakukannya lagi disini namun pikiran itu langsung ditepis oleh suara tawa Jimin yang renyah.
"hahaha apa yang kau pikirkan?? aku tidak akan melakukannya"
Yoona hanya mengerjap malu dan memalingkan wajahnya, "bisa saja kan? karena posisi kita seperti ini dan dalam kondisi seperti ini juga"
Jimin kembali tertawa dan ia mengangguk sedikit disela tawanya, "hahaha ya jika mau jujur sekarang ini pun aku masih tergoda tapi melihatmu kesusahan aku sedikit mengesampingkan itu"
"nah ayo lebih baik kita cepat setelah itu pesan makan untuk sarapan"
setelah mereka berdua selesai membersihkan diri dan sarapan. Jimin dan Yoona saling berpelukan sambil menonton film di ruang tengah. sebenarnya Yoona ingin sekali berkencan diluar bersama Jimin walau hanya pergi ke sebuah taman sambil berpegangan tangan itu sudah cukup untuknya namun mengingat kembali posisi Jimin yang sekarang menjadi seorang artis terkenal membuat Yoona kembali sedih. pertanyaan seperti sanggupkah Yoona jika Jimin mempublikasikan hubungan mereka terhadap dunia? dan bagaimana pandangan semua orang terhadapnya? bagaimana karir Jimin selanjutnya?.
pertanyaan itu terus memenuhi pikiran Yoona membuatnya selalu ragu untuk melangkah kedepan. Jimin menyadari perubahan wajah Yoona yang tiba-tiba saja berubah muram, ia menangkup wajah Yoona dan menatapnya dengan pandangan khawatir, "hei ada apa?"
Yoona melihat Jimin sesaat dan menghembuskan nafasnya pelan, "aku hanya berpikir tentang hubungan kita"
Yoona melepaskan pelukannya dan duduk bersandar, "aku ingin sekali kita berkencan diluar tanpa khawatir tentang dunia. aku selalu ragu dengan diriku. bagaimana jika pandangan orang-orang terhadapaku saat mengetahui aku berkencan denganmu? bagaimana reaksi penggemarmu? bagaiamana dengan karirmu? karena aku tahu menjadi seorang penyanyi adalah impianmu. bahkan aku takut jika agensimu tidak menyetujui hubungan kita"
"semua pikiran itu membuatku ragu dan kita selalu menghabiskan waktu berdua disini atau ditempatmu. ini tidak seperti pasangan pada umumnya yang selalu berkencan diluar dengan bebas. maafkan aku Jimin, aku terlalu takut dengan itu semua"
Jimin hanya mendengar keluhan Yoona dan merasa tersentuh karena Yoona masih mengkhawatirkan dirinya. ia pun juga merasakan hal yang sama, Jimin juga ingin sekali mempublikasikan hubungan dengan Yoona dihadapan dunia tapi ia juga memikirkan kata-kata Jungkook beberapa bulan yang lalu. bagaimana ia bisa menjamin keselamatan Yoona dan kebahagiaannya?.
Jimin kembali memeluk Yoona dan mengusap punggung gadisnya dengan sayang berusaha menenangkannya, "tidak apa-apa akan ada waktunya aku akan berbicara pada agensiku tentang hubungan kita dan kau tidak perlu khawatir dengan pendangan orang-orang dan juga penggemarku. untuk saat ini kita harus sedikit bersabar dan menunggu ok?"
Yoona tersenyum mengangguk kata-kata Jimin membuatnya percaya bahwa ia bisa melewati hal ini bersama dengan Jimin dan jika saat itu tiba ia akan yakin dan percaya diri.
maafkan kalau adegannya tidak terlalu mengesankan hehehe saya malu kalau nulis kata-kata yang terlalu terbuka :p :")