webnovel

Jealous

"Can you stay up all night?

Fuck me 'til the daylight

Thirty-four, thirty-five"

- Ariana Grande - 34+35 -

☜☆☞

"apakah menyenangkan??"

Yoona menelan ludahnya saat ia melihat wajah serius dari Jimin. ia tidak yakin apa yang sudah ia lakukan hingga membuat Jimin berekpresi seperti ini. ia tidak merasa takut melainkan ada hal lain yang membuatnya harus segera menyingkir dari posisinya sekarang ini.

"apa maksudmu??" tanyanya sambil berusaha bangkit dari tidurnya namun gerakannya terhenti saat Jimin memegang kedua tangannya dan mulai mengurungnya kembali di bawah.

"ah bagaimana ini?? kenapa disaat seperti ini ia tambah terlihat seksi?? lihat bibir itu!!?" batinnya saat pandangannya tertuju pada bibir tebal milik Jimin.

Jimin yang tidak menyadari bahwa Yoona memandangi bibirnya mulai berpikir bahwa Yoona hanya menghindari tatapannya dan itu semakin membuatnya bertambah kesal.

"lihat aku Yoona" perintah Jimin dengan nada dinginnya.

Yoona yang sedang membuang pikiran buruknya, kembali menelan ludah dan mulai melihat Jimin

"apakah menyenangkan pergi keluar dengan pria asing??"

sesaat Yoona memandang Jimin dengan bingung, ia sedikit lambat mencerna pertanyaan Jimin sebelum akhirnya ia sadar apa yang dimaksud, "ah jadi ini alasannya kenapa kau merajuk?"

"itu bukan jawaban dari pertanyaaku"

Yoona menghela nafasnya masih dalam posisi ia dikurung oleh Jimin. setelah mengumpulkan semua energinya Yoona mulai menjelaskan, "ya menyenangkan..."

Yoona mendengar suara gertakan kecil dari mulut Jimin lalu ia kembali melanjutkan penjelasannya, "namanya Jared dia temanku semasa kuliah disini dan yang kebetulan dia beralih profesi menjadi Promotor Musik dan seperti yang kau dengar dia adalah Promotor Musik dari konsermu jadi kami berbincang-bincang di sebuah caffe tempat kami biasa datangi"

Jimin yang mendengar itu mulai merasakan panas dikedua pipinya, ia merasa malu. malu karena ia sudah sangat salah paham dan berpikiran buruk terhadap Yoona. kemudian ia menggumamkan kata 'maaf' pada Yoona sambil menunduk malu. Yoona yang melihat itu tidak dapat menahan senyumnya, ia merasa apa yang dilakukan Jimin sangat wajar karena mereka baru saja kembali dan disaat bersamaan Jimin melihat pacarnya berbicara dengan laki-laki lain saat sedang menonton latihannya.

dengan gemas Yoona menangkup wajah Jimin dan mengarahkannya didepan menatap wajahnya, "kau terlihat manis saat merasa cemburu" Lalu Yoona mengecup bibir Jimin dengan singkat sambil tersenyum.

"dan kau sangat menakutkan saat marah tadi"

Jimin menatap Yoona dalam sebelum akhirnya ia kembali mencium Yoona dengan lembut kemudian Jimin melepas ciumannya dan kembali menatap Yoona, "maafkan aku"

Yoona hanya menggeleng dan tersenyum, "tidak apa-apa. positifnya kau mau mendengarkan penjelasanku dulu"

Jimin kembali tersenyum dan mereka berdua pun saling bertatapan tenggelam dalam warna mata pasangannya hingga Jimin pun kembali mencium Yoona dan dibalas olehnya. ciuman yang lembut pun berubah menjadi panas, Yoona terbuai dengan ciuman tersebut hingga tanpa sadar kedua tangannya menarik rambut Jimin dengan lembut.

Jimin yang juga merasakan atmosfer berubah kembali memperdalam ciumannya dan kali ini ia mencium leher Yoona. Yoona mendesah pelan saat Jimin mencium titik sensitifnya dan membuat Jimin kehilangan kendali atas kesadarannya.

"Jim... Jimin ahhh~"

Yoona kembali memanggil naman Jimin sambil berusaha menahan desahannya, ia menggigit bibir bawahnya saat Jimin kembali mencium lehernya. inilah yang ditakutkan oleh Yoona, ia takut bahwa jika ia kehilangan kendali dan malah menyerang Jimin. hingga pada saat itu suara bel pintu menyadarkan mereka berdua.

dengan panik mereka berdua bangun dari atas kasur. Yoona hendak berjalan menuju pintu saat Jimin melihat tanda kecupan yang ia buat dileher Yoona. dengan terburu ia menahan Yoona dan ditatap oleh Yoona dengan bingung. Jimin melepas ikatan rambut Yoona dan menguraikannya berusaha menutupi tanda tersebut.

"ada tanda ciumanku di lehermu" bisiknya dan membuat Yoona sedikit mematung kemudian ia panik dan berusaha merapikan rambutnya agar tanda itu benar-benar tertutupi.

suara ketukan di pintu kembali menyadarkan mereka kembali. Jimin melangkah ke arah pintu dan membukannya, ia melihata manajernya datang sambil membawa barang pesanannya.

"ini barangmu" sang manajer menyerahkan paper bag berisi barang milik Jimin. dan bersamaan dengan itu Yoona muncul dibelakang Jimin. "oh dokter bagaimana keadaannya??"

"ah...ah i...iya dia hanya sedikit lelah serta sakit tenggorokan. aku baru saja menaruh obat di atas nakas. kalau begitu saya pergi dulu" Yoona membungkuk singkat kepada manajer BTS dan mulai berjalan pergi menuju kamarnya dengan menundukkan kepalanya.

Jimin yang melihat tingkah Yoona yang sedikit gugup hanya bisa tersenyum singkat namun kembali mengubah ekspresinya saat sang manajer kembali menatapnya, "kau sudah makan??"

Jimin hanya menggeleng, "belum"

"bersiaplah !! para member sedang mencari restaurant untuk makan malam dan memesan di Blacklock Shoredicth dan mereka menyuruhku untuk memaksamu ikut"

"baiklah aku akan ganti baju" Jimin melangkah masuk kedalam kamar dan menaruh paperbag-nya di atas kasur. sebenarnya ia berbohong tentang tidak membawa handuk serta sikat gigi kepada manajernya karena ia ingin berbicara berdua dengan Yoona tentang masalah pria asing tadi. namun kini ia kembali tersenyum mengingat kejadian mendebarkan tadi.

Jimin memakai Hoodie hitamnya, masker serta kacamata dan ia keluar mengikuti manajernya yang sudah menunggunya.

☜☆☞

keesokan paginya hari konser BTS...

Yoona sedang memotong kecil plester luka di kamar mandi dan mulai menutupi bekas cupang dilehernya. kemarin tanpa disengaja Hyun ri melihat bekas cupang tersebut saat Yoona kembali sambil menutup wajahnya karena memerah malu, rambut yang menutupi tersibak begitu saja dan sedikit memperlihat bekas tersebut. walau terlihat sedikit Hyun ri yang memiliki penglihatan tajam mulai mengangkat rambut Yoona keatas dan melihat dengan jelas bekas tersebut.

tentu saja Yoona panik saat Hyun ri tiba-tiba saja mengangkat rambutnya. kerena sudah terlambat ia kembali menutup wajahnya sedangkan Hyun ri sibuk tertawa untuk meledeknya.

"woah baru sehari kalian kembali?!? sudah menjadi seperti ini???" Hyun ri tertawa sambil menekan bekas cupang tersebut dengan jari telunjuknya.

"Yah!!! itu diluar kendali!!" Yoona menyingkirkan tangan Hyun ri

Yoona kembali menatap pantulan dirinya dan memeriksa apakah masih terlihat atau tidak. hingga pintu kamar mandi terbuka dan Hyun ri berdiri di ambang pintu, "ayo!! para staf sudah berada di lobby"

"Hyun ri apakah terlihat??" Yoona bertanya pada sahabatnya dengan pandangan khawatir dan sedikit takut.

"tenanglah tidak terlihat sama sekali, ayo!!" Hyun ri menarik tangan Yoona keluar menuju kamar.

☜☆☞

Konser berakhir dengan sangat lancar, para member dan juga ARMY sangat bersenang-senang walau tanpa disangka Taehyung jatuh sakit setelah konser dan bersamaan dengan itu Yoona yang lebih banyak bergerak kesana kemari menjadi lelah. Hyun ri yang tidak tega melihat sahabatnya kelelahan akhirnya menggantikan untuk merawat Taehyung.

"kau yakin mau menggantikanku??" tanya Yoona dengan khawatir karena ia tahu bahwa mereka sama-sama lelah.

"tenanglah, kau lebih lelah daripadaku. sebaiknya kau istirahat" Hyun ri pun meninggalkan Yoona dikamarnya dan mulai mengikuti manajer BTS menuju kamar Taehyung.

sesampainya disana Hyun ri melihat Taehyung sedang tertidur karena obat yang ia berikan saat konser berakhir. tangannya secara otomatis terulur memegang dahi Taehyung memeriksa suhu tubuhnya. namun secara tiba-tiba Taehyung memegang lengan Hyun ri dan memeluknya dengan erat seperti memegang sebuah boneka.

Hyun ri yang terkejut hanya bisa menatap Taehyung dan bergumam, "apa-apaan dia?!?"

下一章