Cangkir teh di tangan, dan kaki disilangkan. Tuan Edward memandang jauh demi melihat kedatangan putrinya yang sudah mengamuk dan mencak-mencak.
"Apa anak itu gagal membujuk Nyonya Besar?" gumam Tuan Edward. Wajahnya mendongak kala melihat Clara, putrinya, yang sudah berjalan dan hampir melewatinya. "Bahkan dia tidak bisa melihat ayahnya yang sedang duduk di sini," lanjut Tuan Edward.
"Nona Clara! Nona!" Vivi berlarian dari arah depan. Di tangan Vivi berada koper milik Clara yang sekarang tidak ada gunanya itu. Vivi berlari demi menyusul Clara. Setelah kakinya menginjakkan langkah di ruang tamu, wanita itu pun segera menghentikan langkahnya dengan gesit. "Tuan Edward," sapa Vivi kepada Tuan Edward.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者