"Aku datang ke tempat Bruto, tapi aku ditolak," kenang Tante Arum. Matanya yang gelap itu sudah dipenuhi oleh bayangan wajah Luci yang ingin ia hancurkan berikut kehidupan gadis itu. Tidak ada pengampunan di dalam hati Tante Arum sama sekali.
"Kenapa kau ditolak?" seringai James Wolf di balik wajah tampan ala aktor papan atas itu. Keserakahan akan popularitas demi memenuhi hasrat narsisme miliknya sudah melambung tinggi. Catatan miliknya sudah dipenuhi oleh kata-kata penuh kejayaan yang sudah terpampang di depan mata.
"Gadis ini tidak memiliki banyak popularitas. Bruto butuh huru-hara karena dia memang agak…" Tante Arum membuat gerakan memutar di samping kepalanya dengan jari telunjuk miliknya yang lentik.
James Wolf segera mengangguk demi menunjukkan bahwa dia sangat paham apa yang dimaksud oleh Tante Arum. James Wolf sendiri tau bahwa Bruto itu pembunuh keji psikopat gila. Bruto menyukai kegemparan setelah pembunuhan yang dilakukannya terungkap di permukaan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者