Satu hari setelah kedatangan pria paruh baya itu menagih hutang ke kediaman Lyana, pria itu langsung menelepon Selena yang saat itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya.
Selena mengembuskan napasnya kasar begitu sebuah nomor yang sudah dia hafal di luar kepala kembali memanggilnya. Pikiran yang pertama kali terlintas di dalam kepalanya begitu nama di ponselnya terdapat di sana yaitu, apakah aku sudah menyisihkan uang untuk bulan ini?
Wanita itu tidak menunda waktu sebelum dengan cepat mengangkat panggilan tersebut. "Halo, paman!" sapanya.
Pak Zola yang mendengar kembali suara merdu Selena nampak girang di atas tempat tidurnya. Pria paruh baya itu memiliki seorang wanita muda yang berada di dalam dekapannya.
"Selena." Panggil pria itu sambil tersenyum.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者