Semua staff yang bekerja saat itu agaknya girang bukan main. Sebuah jamuan makan siang di saat yang sangat sibuk seperti ini benar-benar seperti surge dunia untuk mereka.
Sementara Dinda, dia langsung merangkul lengan Nathan kemudian dia mengulum senyum manisnya.
"Gimana?" tanya Dinda. Nathan dengan sigap memakaikan jaketnya kepada ceweknya lagi, kemudian dia menarik sebelah alisnya.
"Gimana apanya?" goda Nathan.
"Gimana tadi aku udah bagus nggak?" tanyanya kemudian.
Lama, Nathan tak langsung menjawab. Dia seolah berpikir sangat keras sekali. hingga membuat Dinda mengerucutkan bibir mungilnya.
"Hebat, keren, luar biasa, sempurna!" jawab Nathan pada akhirnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者