webnovel

Gelora Gairah [R18+!]

奇幻
連載 · 1.5M 流覽
  • 126 章
    內容
  • 5.0
    2K 評分
  • NO.35
    鼎力相助
摘要

Vivadhi Ranata (Umur 69 Tahun) adalah seorang Pemilik Perusahaan Game yg gila kerja. Sampai - sampai saking asyik dan sibuknya dia bekerja hingga dia pun akhirnya kurang memberikan perhatian kepada keluarganya sendiri. Hingga pada suatu hari saat dia pulang kerja lebih awal, dia mendapati istrinya yang lebih muda 10 tahun dari umurnya dan telah dinikahinya selama 39 tahun sedang berselingkuh dengan pria lain. Lalu karena kalap dan gelap mata, dia pun langsung mengamuk tanpa ampun, menghajar istri & selingkuhannya tersebut secara brutal. Hal ini pun kemudian berujung pada gugatan cerai dan kekerasan dalam rumah tangga yg diajukan oleh istri dan anak - anaknya. Akhirnya karena depresi, dia pun kemudian mengambil pensiun dari tempat kerjanya dan pergi menyepi sendirian ke sebuah desa terpencil. Di suatu malam saat dia sedang merenungi nasibnya dan membulatkan tekad untuk membuka lembaran hidup baru yg lebih baik, Vivadhi Ranata melihat sebuah "bintang jatuh" yg jatuh di sebuah Gunung di belakang rumahnya. Dia pun langsung bergegas pergi kesana dan menemukan sebuah Dadu Dewa yg dijatuhkan oleh Tiga Orang Ranah Beyond True GOD saat sedang asyik bermain game.... Mulai dari saat itu lah, hidupnya pun mulai berubah ke arah yang tak pernah dia impikan sebelumnya. . . . . Tak hanya mengumpulkan kekuatan yang sangat besar hingga mampu menandingi para Dewa dan Makhluk Abadi, namun dia juga mengumpulkan Gadis - Gadis cantik muda belia sebagai selir - selir yang selalu dihujaninya dengan limpahan kasih sayang tiada batas dari Sang Lelaki! . . . [Spoiler] Penjelasan Cover Novel: Dari Bagian Tengah, Geser ke Atas, lalu Memutar Searah Jarum Jam adalah Para Wanita Kekasih Hati Vivadhi Ranata: 1. Faladhina Kiseki 2. Myradhia Chikane 3. Saladhina Olivia 4. Nadhine Aisyah 5. Nadhine Alisya 6. Renadhi Flavina 7. Anadhita Revati 8. Belladhina Sophia 9. Angelina Gladhis 10. Varissa Nadhilla 11. Melani Amadhius 12. Lynadhi Vindatri 13. Reysha Marradhi 14. Eleanord Bradhius 15. Sagradhi Emilia

標籤
4 標籤
Chapter 1Permainan Para Dewa

31 Oktober 2020....

Hari ini merupakan Hari yang Sangat Keramat dan Istimewa karena hari ini merupakan Pertemuan dari Empat Hari Raya dari berbagai aliran dan kepercayaan sekaligus, yaitu Samhain atau Halloween atau All Hallow's Eve yang kebetulan juga jatuh bersamaan dengan Hari Raya Tumpek Krulut dan Purnama Sasih Kalima atau disebut juga dengan nama Purnama Ashwin, dimana Bulan Purnama tersebut juga merupakan Purnama Bulan Biru (Blue Moon) karena merupakan Bulan Purnama Kedua yang terjadi dalam Satu Bulan Kalender.

Di hari yang sangat keramat ini, di sebuah Alam yang terletak nun jauh.... jauh sekali di atas langit.... Melewati batas Tiga Puluh Tiga Lapis Surga. Menembus jauh ke dalam Alam Brahman, Ranah Keabadian Sejati.

.

.

.

Tiga orang Dewa yang berada di Tingkat Beyond True God (Melampaui Dewa Sejati) sedang menikmati waktu abadi mereka dengan memainkan sebuah Planar Game yang sedang hot – hotnya di kalangan para Dewa Sejati, Monster Evolution.

Sebuah Game yang cukup sederhana, dimana masing – masing pemain memilih satu ekor makhluk untuk dijadikan petarung mereka.

Lalu di setiap ronde yang ada, para pemain secara bergiliran memutar sebuah dadu untuk mengumpulkan Action Point yang kemudian dapat digunakan sebagai bayaran untuk melakukan berbagai hal, mulai dari menyerang, bertahan, memperkuat diri hingga mengeluarkan kemampuan khusus.

Satu Muhurta (48 menit) telah berlalu di alam para Dewa dan permainan ini pun telah memasuki bagian akhir yang sangat seru dan panas.

Asmadhi (Title: Sovereign of OverGods), satu – satunya lelaki di ruangan ini dan Dewa Tertinggi yang berada di tingkat Ultimate Beyond True God melempar dadunya dan mendapat angka 6.

"Yes, aku aktifkan kemampuan khusus monsterku, Cosmic Emperor Dragon, untuk menyerang semua monster yang ada di arena, [ Interstellar Burst Stream of Destruction ] !!!!"

"Ughhh...." "Uuummhhh...."

Dua orang Dewa yang lainnya, atau lebih tepat nya disebut Dua orang Dewi, yang satu berambut emas berkilauan dan yang satu lagi berambut perak penuh keanggunan melempar dadu mereka masing – masing untuk menghadapi serangan total dari Asmadhi.

Anahita Kiseki (Title: Goddess of Brilliant Miracles), seorang Dewi yang berada di tingkat Perfected Beyond True God yang mengendalikan seekor Heavensfall Vixen juga mendapatkan angka 6 di dadunya.

"Yes! Aku aktifkan kemampuan khusus monsterku [ Splendor Sanctuary ] ! Dengan ini aku mendapatkan pertahanan sempurna, di tambah luka – luka yang sebelumnya dialami oleh monsterku pun dipulihkan kembali."

Anasuya Chikane (Title: Goddess of Myriad Flowers), yang juga merupakan seorang Dewi yang berada di tingkat Perfected Beyond True God sama dengan Anahita Kiseki hanya mendapatkan angka 1 setelah melempar dadunya....

"Ara – ara.... Apes.... Cuma satu.... Uhmmm.... Aku tumbuhkan lagi 1 kepala World Devouring Serpent milikku dan mencoba bertahan dari serangan Cosmic Emperor Dragon ...."

.....

[Catatan Penulis: Gambar Ilustrasi Anahita Kiseki dan Anasuya Chikane dapat dilihat pada Kolom Komentar atau pada Komentar di Judul Chapter ini.]

.....

Dan giliran pun berjalan.

.

.

.

Dimedan tempur tingkat planar, tiga makhluk raksasa dengan kekuatan yang cukup untuk menghancurkan Bumi hanya dengan 1 gesekan saling bertempur memperebutkan supremasi mereka.

Cosmic Emperor Dragon milik Asmadhi bersinar terang dengan aura penghancur yang sangat merusak menyelimuti sekujur tubuhnya.

Bagaikan sebuah Matahari Hitam yang penuh keagungan, makhluk tersebut melancarkan serangan yang menyelimuti seluruh area di medan tempur tersebut, menelan 2 makhluk lainnya dalam gelombang serangan yang sangat dahsyat.

Heavensfall Vixen milik Anahita Kiseki tidak mau kalah dan ikut menyelimuti tubuhnya dengan aura emas penuh vitalitas, bagaikan sebuah bintang terang berwarna keemasan yang cahayanya mencoba menandingi matahari hitam yang menelannya.

Sementara itu World Devouring Serpent milik Anasuya Chikane hanya bisa pasrah menumbuhkan satu buah kepalanya sambil menggelungkan dirinya, mencoba bertahan dari serangan ganas tak kenal ampun dari Cosmic Emperor Dragon milik Asmadhi.

Setelah sebuah ledakan dahsyat yang menelan dan menghancurkan semuanya (termasuk suara) bagaikan Supernova dari sebuah bintang yang telah mati, hanya ada dua makhluk saja yang masih tersisa hidup - hidup di arena....

"Wah..., masih ada yang hidup rupanya...." kata Asmadhi sambil manggut – manggut penuh perhatian.

"Heh, monster pilihanku gak akan mati semudah itu, sayang...." sahut Anahita Kiseki sambil mengedipkan sebelah matanya penuh pesona.

"Yah.... Monster ku mati.... Kis..., balaskan dendamku yah..." Kata Anasuya Chikane sambil merajuk kepada temannya.

"Okay, Chika. Roll...." Anahita Kiseki menyanggupi permintaan Anasuya Chikane yang monsternya telah musnah ditelan matahari hitam milik monster pilihan Asmadhi sambil menggulirkan buah dadu miliknya.

Dadu tersebut pun berhenti dan menunjukkan angka empat berwarna merah.

"Empat.... Hmmm.... Aku gunakan serangan All – Out milik Heavensfall Vixen, [ Voracious Avarice ] !!!!"

"Kuhhh.... Serangan yang sangat gak enak sekali.... Kalau aku tidak salah serangan itu tidak hanya ganas tapi juga mampu memperlemah lawannya." Asmadhi bergumam sambil melempar biji dadu miliknya yang dia putar seperti gangsing di tengah arena permainan. "Aku harus dapat Lima atau Enam kalau mau menang di Putaran ini...."

[ Roll ] Suara dadu bergulir dan berputar....

Hingga akhirnya dadu tersebut perlahan berhenti dan menunjukan angka... Enam.

"Yahooo! Hari ini hari keberuntunganku! Aku dapat Enam lagi!!!! Kali ini kubayarkan semua point yang kumiliki untuk menggunakan kemampuan Counter milik Cosmic Emperor Dragon milikku, [ Berserker Meteor Crush ] !!!!"

"Tidaaaakkkkk! Serangan Counter itu membalas dua kali lipat damage yang dibuat dari serangan lawan, kalau perlu, sampai menghancurkan seluruh pertahanannya dan membuatnya rentan terhadap serangan – serangan berikutnya...!" Anahita Kiseki menjerit melihat betapa lucknut nya keberuntungan milik lelaki yang merupakan suaminya ini.

Bagaimana tidak, dia berhasil mendapatkan angka enam dua kali berturut – turut, tepat di saat genting di momen klimaks yang sangat krusial seperti ini.

"He he, serangan berikutnya? Seolah monster milikmu itu masih bisa hidup saja setelah giliran ini." Seringai Asmadhi sambil tesenyum puas melihat medan tempur planar tempat kedua monster tersebut saling bertarung.

Cosmic Emperor Dragon milik Asmadhi dengan gagah berani mengambil kuda – kuda seperti seorang petinju kelas Dewa menghadapi serangan ganas Voracious Avarice yang dilancarkan oleh cakar – cakar tajam Heavensfall Vixen milik Anahita Kiseki.

Dengan penuh kemegahan, sang Kaisar Naga Kosmis menangkis setiap cakaran sang Rubah Peruntuh Surga sambil melancarkan tinju – tinju dengan dampak gelombang hantaman yang sangat dahsyat bagaikan hujan meteor yang berjatuhan dari langit hingga hampir dapat memusnahkan semua bentuk kehidupan di sebuah planet.

Tak ayal lagi, tubuh raksasa Sang Rubah Emas Berekor Sembilan itu pun akhirnya hancur lumat menjadi bubur beras merah, tak sanggup menahan kebrutalan sang Kaisar Naga Kosmik.

"Aku Menang!!!!" Seru Asmadhi dengan penuh semangat seperti seorang anak kecil yang berhasil menjuarai sebuah Kejuaran e-Sport Tingkat Antar Galaksi.

"Aish.... Gomen ne, Anasuya Chikane.... Aku pun tak berdaya menghadapi suami kita." Sahut Anahita Kiseki sambil mencoba menghibur Anasuya Chikane.

"Aiyah.... Dari dulu sampai sekarang tidak berubah.... Kemungkinan kita berdua untuk menang melawan suami kita ini, bahkan setelah bekerja sama untuk melawan dia pun tidak pernah bisa lebih dari 31%...." kata Anasuya Chikane sambil menghela nafas.

"Lebih tepatnya, kemungkinan dia menang melawan kita berdua itu 69.69 %." Kata Anahita Kiseki sambil memicingkan kedua matanya yang indah bagaikan batu mulia mutu manikam yang tak tertandingi kemilaunya.

"Hmmm.... Kita masih punya banyak waktu nih..., mau main yang lain lagi?" Kata Asmadhi sambil membereskan mejanya.

"Aduh...." Tanpa sengaja, satu butir dadu istimewa yang sedari tadi dia sisihkan di pinggir meja tersenggol dan jatuh dari meja yang terletak di pinggir taman kosmik tersebut.

Dadu tersebut pun terus bergulir hingga ke pinggir dunia tersebut, dan. . . .

Plung. . . !

Dadu tersebut telah jatuh hingga jauh menembus Tiga Puluh Tiga Lapis Surga.

.

.

. 

.

[Author's Note]

Yo, Minna - san~ Saya kembali lagi kali ini dengan novel yg baru.

Saya harap kalian semua menikmatinya yah.

(-^_^-)/"

你也許也喜歡

Lucy's F(r)iend

“Bagaimana jadinya kalau, hampir setengah dari populasi di dunia adalah manusia Iblis?” Sebuah fenomena alam tiba-tiba terjadi di berbagai tempat di seluruh dunia. Beberapa gunung api aktif memuntahkan asap hitam yang sangat pekat, lalu asap itu membumbung tinggi dan menyelimuti hampir seluruh permukaan bumi. Menimbulkan kepanikan masal dan sebagian besar orang-orang mulai berperilaku aneh. Seolah dirasuki oleh roh jahat. Bola mata mereka jadi berwarna merah menyala, taring mereka juga tampak keluar dan tajam. Selain itu, wujud mereka juga berubah jadi sesosok monster yang mengerikan. Mereka memangsa setiap orang yang ada di hadapannya tanpa terkecuali. Sehingga menimbulkan kekacauan dan kehancuran di mana-mana. Dan mereka pun dijuluki sebagai manusia Iblis. Kekacauan tersebut, memaksa setiap negara untuk mengerahkan kekuatan militer untuk menghentikan mereka. Hanya saja, mereka sangat keji dan haus darah. Mereka terus melakukan penyerangan tanpa henti meski dalam keadaan terluka. Karena, selain memiliki ketahanan tubuh yang luar biasa. Mereka juga mampu memulihkan luka yang mereka terima dengan sangat cepat. Yang membuat mereka jadi tidak terhentikan. Karena hal tersebut, kekacauan pun berlangsung selama puluhan tahun, dan mengakibatkan hampir setengah populasi manusia di seluruh dunia didominasi oleh mereka. Sampai akhirnya para petinggi negara di dunia menerbitkan sebuah kebijakan. Yaitu, mengakui mereka sebagai ras manusia yang baru, yaitu Hybrid Human, dan memberi mereka hak seperti manusia pada umumnya. Kebijakan tersebut pun diterima dengan baik oleh sebagian besar dari mereka. Termasuk Lucy, yang sudah lelah dengan kehidupan gelapnya. Hanya saja, timbul diskriminasi di masyarakat terhadap mereka semua, yang membuat mereka kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan mau pun memiliki pasangan yang bukan sesama Hybrid Human. Bagaimana Lucy dalam menghadapi semua itu? Rintangan apa saja yang menanti Lucy di depan sana? Dan apakah ia menemukan sesuatu yang membuat hidupnya berubah jadi lebih baik?

EjeS · 奇幻
分數不夠
214 Chs

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · 奇幻
分數不夠
89 Chs
目錄
1 :Dadu Dewa Dan Dua Dewi [5D]
2 :Nikmat Berganda Tubuh Saudari Kembar
3 :Padang Harta