Meskipun dia tidak mengenal Mahesa, Aria Hasyim telah menebak bahwa pria inilah yang memukul saudara iparnya.
Desahan Mahesa membuat amarah Aria Hasyim semakin kuat. Tidak hanya tidak tahu bagaimana caranya bertobat, ia juga begitu merajalela. Memang benar rumah sakit itu dikelola oleh keluarganya. Hari ini, kejadian ini tidak boleh dilupakan.
"Huh! Raja selalu benar, aku tahu kamu adalah orang yang berstatus dan berstatus, apakah kamu memanjakan suamimu untuk memukul orang dengan santai?" Aria Hasyim bertanya sambil mencibir.
"Dekan Hasyim, aku tidak menggunakan identitas aku untuk menekan orang. Sejak aku datang ke rumah sakit, aku adalah pasien biasa. Suami aku memang memukul seseorang. Aku tidak menyangkal itu, tetapi jika bukan karena orang itu, aku Mengapa suami aku melakukannya? "
"kamu···"
Aria Hasyim akhirnya menyadari hari ini bahwa anak muda saat ini begitu sombong.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者