webnovel

"Tak apa, tugas kami kan memang menunggui mu."

Apa yang lebih menyebalkan dari usaha yang sudah susah payah dilakukan malah hanya mendapat respon abai? Apa yang lebih menyebalkan saat menatap hasil usaha atas perintah orang lain itu malah di babat habis oleh pihak ke tiga?

Devan tak bisa untuk membuat wajah santai ketika yang di tatap tajam malah hanya mengangkat satu alisnya saja. Devan kesal setengah mati, mengupas kuaci yang melewati banyak perdebat sengit dan mengorbankan nilai tugas itu malah di habiskan orang lain. Nathan mengerjainya? Jelas! Kenapa Devan sampai melupakan kejadian lalu? Nathan itu terlihat tidak menyukai kuaci!

Tak sampai berhenti di situ untuk membakar emosi, Devan kali ini harus berurusan dengan guru yang memberi tugas untuk merangkum. Devan belum, dan ia harus mendengar ceramah panjang yang membuat jantungnya berdebar sangat kencang. Perasaan Devan bercampur takut, selama ini ia tak pernah mendapatkan bentakan keras yang menyebutnya salah satu murid yang pemalas.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章