Semoga saja ke depan seperti sedia kala, tapi selama itu jangan pernah bicarakan mengenai percintaan. Namun, aku hanya bisa berharap saja. Selebihnya, terserah meraka apakah setuju mengenai usulan dariku? Betapa menyakitkan bahwa keadaan seperti ini terus. Malah sempat pikir, "Mungkin enggak ya Firdaus sikapnya seperti dulu?" rindu melihat sikap dia bisa bercanda, dan lebih seru tidak mudah bawa perasaan.
Kadang aku juga terlalu egois mementingkan diri sendiri, di banding memikirkan sesuatu yang ada di dalam hatimu. Bukan apa-apa karena semenjak jatuh hati kepada seorang perempuan kusayangi? Begitu mengandalkan rasa egois timbul dalam diriku. Entah kapan bersikap sabar, kalem, dan enggak mudah terpancing. Aku pernah sekali sih, hanya saja perempuan tersebut terlanjur sudah tahu berkaitan sama masa laluku. Kok Lusi tak tinggalkan aku, tapi malah mendekatiku.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者