(Edwards POV)
Aku tidak tau kenapa istriku bisa ada disini, padahal tadi dirinya sudah merasa sedikit lega karena bisa menghilang dari pandangan istrinya beberapa saat. Tapi nyatanya mereka malah bertemu disini, kalau tau begini. Aku tidak akan memilih untuk pindah tempat Rapat.
"Hai, kau disini juga? Aku ada rapat, tempatnya di ganti.. butuh sesuatu?." Tanyaku langsung pada intinya, Violet terlihat menengok ke arah Choon-hee. Membuatku sedikit bingung dengan keadaan yang terjadi saat ini.
"tidak ada, hanya sedang makan bersama ayah dan ibu." Violet berkata sambil menunjuk ayah dan ibunya di salah satu bangku, aku yang melihat itu menengok dengan cepat. Lalu tersenyum, karena ayah dan ibu Violet juga tersenyum kearahku
"Bagus kalau begitu, aku akan langsung masuk ruangan saja." Kataku buru-buru.
"Kau sangat ingin pergi ya, aku ikut.. sudah lama rasanya aku tidak Menemani dirimu rapat, ayo.." Violet langsung menggandeng tanganku, membuat tubuh Choon-hee yang tadinya ada di sampingku. sudah bergeser ke arah lain.
Aku sempat melihat Choon-hee, dia tetap tenang dan merasa bahwa semuanya baik-baik saja. Aku tidak tau apa hang sebenarnya di inginkan oleh Violet, dia bertindak seperti wanita yang begitu protektif dalam beberapa waktu saja.
"Kau yakin? Ini rapat sangat penting dan akan memakan' waktu yang lama, jangan di paksa sayang.. lebih baik kau Berbelanja saja, Aku akan menemui dirimu setelah rapatnya selesai." Kataku pelan, aku memang sedang tidak ingin berada dekat Violet. entah kenapa aku merasa Bahwa Violet dan Choon-hee tidak boleh ada di satukan ruangan yang sama atau keadaan yang sama.
"Aku baik-baik saja, Sebelumnya juga aku terbiasa ikut dirimu rapat sangat lama. Kenapa sekarang kau malah tidak memperbolehkan? aku ini sangat merindukan suamiku, aku ingin selalu berada di dekatmu dan melihatmu sepanjang waktu." Violet bergelayut manja di lenganku, aku menelan ludah susah payah sambil menengok ke arah Choon-hee. Lagi-lagi aku melihat kearahnya, hatiku merasa tidak tenang.
Walaupun Choon-hee memang bukan siapa-siapa, dan violet adalah istriku. tapi rasanya tidak baik saja jika semuanya terjadi seperti ini..
"Jangan membuatku kesal Violet, bisakah kau tidak ikut? Aku benar-benar sibuk, Jika kau memang memaksa sekali. Jangan bertingkah aneh-aneh di dalam sana, jangan merajuk apalagi meminta hal yang tidak penting. Jika kau melakukan hal tidak baik, aku benar-benar akan membuatmu menyesal." pada akhirnya aku mengalah, aku melepaskan tangannya yang merangkul lenganku.
Memilih untuk mengambil berkas di tangan Choon-hee, agar tanganku bisa terlihat sibuk dan tidak di pegang terus oleh Violet. aku merasa tidak nyaman dalam situasi seperti ini, berada di antara dua wanita. Tentu bukan diriku yang sesungguhnya..
Ahhh.. kenapa hati dan otakku terus memikirkan perasaan Choon-Hee saat ini? Aku jadi bertanya-tanya, apa yang ada di dalam otak kecil Wanita itu?.
Aku dan Gery berjalan masuk ke dalam ruangan VIP di restauran ini, Memilih untuk meninggalkan Violet saja. Langkah kakiku terasa berat, karena nyatanya Choon-hee sudah berjalan di belakangku lagi. Aku tidak bisa menyuruhnya untuk berjalan di sampingku, karena Violet pasti akan berpikir macam-macam dan bisa saja mencelakai Choon-hee nantinya.
Kami sudah sampai di dalam ruangan rapat, Dapat di mulai lima menit kemudian..
Berjalan sangat lancar dan begitu panas dalam diskusi-diskusi, Choon-hee yang duduk di samping Gery. Dan Violet yang duduk sedikit jauh dari kami, mata Violet sejak tadi menatap mataku. seperti mencari tau sesuatu, lalu sesekali matanya menatap Ke arah Choon-hee. Aku rasa Violet sudah mulai curiga pada Choon-hee...
Aku jadi kesal sendiri selama rapat berlangsung, kenapa Violet jadi sangat Protektif di saat aku sudah hampir menemukan kenyamanan di salah satu wanita? Kenapa harus sekarang? aku jadi tidak bebas ingin melakukan banyak hal dengan Choon-hee..
Rapat selesai..
Dua jam berjalan tanpa halangan, untuk pertama kalinya Violet benar-benar diam selama rapat berlangsung. dia tidak bersuara dan tidak menimbulkan keributan kecil, yang biasanya dia lakukan saat memilih ikut denganku.
Aku jadi merasa was-was, karena apa yang Violet lakukan sekarang Bukanlah hal yang aku anggap sebagai hal biasa. Pasti ada maksud dan tujuan tersendiri Violet melakukan hal ini.
Aku memilih untuk langsung pergi dari Ruangan, Gery dan Choon-hee mengikuti dari belakang. Tiba saat Violet sudah berjalan di sampingku sambil menggandeng lenganku lagi.
Suasana terasa begitu berat, aku yang hanya bisa diam saja.. "Tuan Edwards, apakah anda mau makan siang lebih dulu? Kita bisa pesan tempat." Kata Gery padaku.
"Ya! Ide bagus Gery! Kita makan siang lebih dulu. ayo sayang..." Violet sudah berkata dengan cepat, padahal aku ingin langsung kembali ke kantor. Tapi karena ini keinginan Violet, aku memilih untuk menurutinya.
"Ah.. Tuan Edwards, apakah aku bisa kembali ke kantor saja? Aku membawa bekal untuk makan siang, sayang sekali jika tidak aku makan." Ucapan Choon-hee membuatku menghentikan langkah kaki, aku menengok ke arahnya dan menaikan sebelah alis bingung.
membawa bekal? setauku Dia tidak membawa apapun saat berangkat tadi, apakah Choon-hee merasa tidak nyaman dengan situasi ini? Aku jadi merasa bersalah padanya.
"Oh begitu, pergilah.. kenapa tidak sejak tadi saja kau pergi!?." Violet lagi-lagi mematahkan ucapanku yang hampir keluar dari bibir.
"Makan saja disini Choon-hee, jika kau kembali ke kantor di jam segini. jalanan akan sangat macet, semua orang keluar untuk makan siang. Kau bisa memakan bekalmu itu nanti sore saja, atau kau kasih saja ke OB di kantor. Mereka pasti akan Senang." Kataku, aku sengaja tidak mendengarkan apa yang di katakan oleh Violet. karena aku memang aku tidak mau Choon-hee pergi begitu saja.
"Sayang, kenapa kau Memaksa seseorang yang Tidak mau makan bersama kita? kau ini Atasannya, tidak pantas rasanya kau mengajaknya makan siang. apalagi sampai menahannya untuk tidak pergi." Violet berkata dengan suara dingin, aku dapat merasakan kecemburuan yang di ciptakan olehnya.
Kenapa sekarang dia bisa cemburu? Padahal dulu dia sama sekali tidak peduli padaku.
"Benar yang di katakan Nyonya Violet, Tuan... aku tidak pantas makan siang bersama dirimu." Choon-hee berkata sambil menundukkan wajahnya. aku yang melihat itu langsung merasa tidak senang, kenapa dia harus menundukkan wajahnya di depanku?
"Kenapa kau merasa tidak pantas? Padahal kita sudah berbagi makanan bersama, kau juga sudah memasakkan makanan untuk diriku. anggap saja ini balasan dariku, atas semua kebaikanmu." Akhirnya aku berkata kenyataan yang ada, Melihat Reaksi Violet yang langsung melepaskan tangannya dari lenganku dan menatap mataku dengan tatapan marah.
"Apa maksudmu dengan berbagi makanan? kau dan dia itu sebenarnya apa? apakah wanita ini Pelacurmu?." Pertanyaan Violet yang sangat lantang membuatku terkejut, bukan cuma aku saja. Tapi Choon-hee juga sudah mengangkat wajahnya dan memandangku dengan sendu.