Hampir tiga hari ini Rasty memikirkan tentang Galang. Bukan karena Galang akan mencelakainya tapi, Diki. Saat itu Rasty benar-benar tak ingat apa yang terjadi pada malam itu? Antara Diki yang berkata benar atau Rasty yang berprasangka.
Rasty mencoba menghubungi Diki. Lama Diki tak mengangkat telponnya Rasty pun menutup telponnya. Setelah beberapa saat Diki pun menelponnya dan segera Rasty mengangkatnya.
"Halo, Kak," jawab Rasty.
"Ada apa?" tanya Diki saat Rasty mengangkat telponnya.
"Kak, sepertinya kita harus berbicara?"
"Tak bisa di telpon saja?"
"Kakak lagi sibuk!"
"Lumayanlah!"
"Ya, sudah nanti saja kalau waktu Kakak renggang."
"Ada apa? Bicara saja!"
"Nanti saja."
"Kalau begitu, nanti jam 08.00 malam aku usahakan datang ke rumahmu."
"Nanti saja, kan Kakak sibuk!"
"Aku memang lembur tapi, aku tak menginap di kantor."
Rasty tak menjawab malah tersenyum sendiri. "Bagaimana kalau kita janjian saja, kita makan malam di luar!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者