webnovel

Calon Dokter

Suara telepon seluler Aira berbunyi nyaring,

Ayahnya dari rumah Cikarang menelepon putri kesayangannya.Aira memberi salam kepada Ayahnya,lalu pria separuh baya itu dengan antusias menjawab salam putrinya.

"Bagaimana kabar putri cantik Ayah...?"

tanya Pak kepala Desa.

"Alhamdulillah kabar baik yah,"jawab Aira

"Ayah sehat?Ibu dan Aiman .....?semoga selalu sehat walafiat."Sahut Aira riang.

Ayah dan anak itu asyik mengobrol saling

melepas rindu,dan saling bertukar kabar.

Padahal baru seminggu Aira tidak pulang.

Ibu dan adiknya juga bergabung melalui video call.Ayah memberikan ponselnya kepada ibu,wajah yang keibuan itu bersinar cerah melihat putri tercintanya nampak di depan matanya,meskipun hanya melalui layar kaca.Kerinduan perempuan cantik kepada putri semata wayangnya itu dapat terobati.

Ibu selalu berpesan pada Aira,supaya bisa menjaga dirinya dengan baik dan tidak

meninggalkan sholat yang lima waktu,walau

sesibuk apapun.Lalu gadis itu meyakinkan ibunya bahwa dia selalu ingat akan nasehat kedua orang tuanya.

Percakapan antara ayah,ibu dan anak itu

berakhir.Ayah berpamitan pada putrinya yang imut itu untuk menutup panggilan videonya.Sedetik kemudian,Aira menutup ponselnya dengan perasaan senang.

Hari menjelang sore saat mobil Ihsan memasuki pintu gerbang apartemennya.

Mereka tiba dengan selamat,lalu Ihsan merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang keluarga.Hendra membawakan minuman segar yang diambil dari kulkas dapur untuk mereka berdua.Seketika kedua sahabat itu meneguknya sampai habis tak bersisa.

Ihsan bangkit dari sofa,pemuda itu meraih smartphonenya.Dengan cepat dia menekan nomer ponsel Aira dan memulai video call.

Tanpa ragu,Aira menerima panggilan video

itu,Ihsan tersenyum lebar melihat wajah manis kekasihnya.

"Hai sayang....Lihatlah,aku sudah sampai dengan selamat,berkat doamu."ucap Ihsan

menyapa dengan mesra kekasihnya.

"Syukurlah...aku senang melihatmu"Aira membalas dengan senyum sumringah.

"Kamu sudah mandi belum? Tanya Ihsan.

"Sudah dong...." jawab Aira percaya diri.

"Ehmmmm....pantesan harumnya sampai

kesini"Ihsan menggoda.

"Ihhhh.....gombal banget sih?!?protes Aira.

"Tapi kamu suka,kan? Ihsan tersenyum.

Aira tidak menjawab,gadis manis dan ayu itu tersipu malu.Ihsan terus menggoda Aira dengan jahil.Hingga beberapa detik berlalu kemudian,Ziva datang dan mengetuk pintu kamarnya.Aira membuka pintu itu dengan canggung,lalu memberi isyarat kepada Ziva agar menunggunya sebentar.

Ihsan bertanya pada Aira,siapa tamu yang datang dan mengganggu video call mereka.

Ihsan merasa terganggu,Ihsan protes pada kekasih hatinya.Namun dengan mudah Aira dapat menenangkan hati pemuda itu,dan

berkata bahwa Ziva adik kamar kost yang sebelahnya,mengajak Aira untuk sholat maghrib berjamaah di Masjid.Mendengar

penjelasan dari Aira,hati Ihsan mencair.

Kemudian Aira meminta pada Ihsan untuk segera mandi,dan bersiap siap untuk sholat

maghrib, karena hari sudah semakin sore.

Pemuda itu menuruti apa yang dikatakan

gadisnya,dia menutup panggilan video nya dan segera masuk ke kamar mandi sambil

bersenandung lagu cinta.

Aira dan Ziva berjalan menuju Masjid ke kampus,didepan halaman masjid dirinya berpapasan dengan Bahroin anak semester 7 kakak tingkatnya.Aira tersenyum ramah,

manakala lelaki yang dipanggil kak Win itu menyapanya.Ziva berusaha menjauh agar mereka dapat berbicara berdua sebentar.

Sedikit banyak Ziva tahu kalau lelaki yang berada dihadapannya itu menyukai Aira.

Namun Aira menarik lengan Ziva,gadis itu mengerti bahwa Aira tidak mau ditinggal berdua dengan Kak Win.Bahroin meminta waktu untuk bicara dengan Aira setelah sholat selesai,Aira menyetujuinya dengan menganggukkan kepala.

Suara Adzan mulai berkumandang,orang

orang mulai berdatangan satu demi satu.

Kedua gadis cantik itu bergegas masuk ke dalam Masjid dan mengambil barisan yang masih kosong.Suasana Masjid tidak terlalu ramai seperti hari biasa,hanya beberapa baris jamaah saja.

Aira dan Ziva keluar dari pintu Masjid itu,

Bahroin sudah menunggunya.Mereka telah sepakat untuk berbicara di rumah makan

dekat Masjid,sambil menunggu waktu isya.

Lelaki bermata cokelat itupun duduk saling

berhadapan dengan Aira dan Ziva,lalu dia

memesan tiga porsi paket makan malam.

Sebenarnya gadis itu merasa risih,makan dengan kak Win meskipun Ziva bersamanya.

Tetapi ini kesempatan Aira untuk memberi penjelasan kepada kakak tingkatnya itu, jika kak Win bertanya tentang apa yang

dilihatnya pada akun instagramnya.

Sembari menyantap makan malamnya, Bahroin mulai mengawali pembicaraan dengan Aira.Pemuda itu bertanya tentang kedekatan dirinya dengan seorang lelaki muda yang belum dikenalnya.Lalu Aira menjelaskan bahwa lelaki itu adalah Ihsan kekasihnya yang tinggal di Bandung.

Raut kekecewaan tampak jelas dimata Bahroin, tetapi pemuda itu berusaha

tetap tegar.

"Jadi kemarin itu kamu pergi berlibur dengan dia?" tanya Bahroin gusar.

"Iya kak....dia menjemputku"Sahut Aira.

"Kuliah dimana,fakultas apa?"

"Di fakultas kedokteran"jawab Aira.

"Ohhh dia calon dokter?"Pantas saja.

Bahroin tersenyum kecut,wajah tampannya berubah menjadi kelam.

Tetapi Aira harus mengatakan kebenaran, sekalipun itu sangat pahit.Aira meminta maaf pada kak Win,kalau dirinya sudah memiliki kekasih. Supaya tidak ada lagi

kesalahpahaman diantara mereka. Meskipun begitu Aira tetap ingin berteman

dengan kak Win,juga dengan temannya yang lain seperti dulu.

Aira dan Ziva kembali ke Masjid,untuk sholat isya,sementara Bahroin berjalan dibelakang mereka.Pemuda itu melangkah

dengan gontai,dia merutuki dirinya sendiri.

Gadis impiannya sudah memiliki kekasih,

seorang pemuda tampan dan calon dokter.

Namun Bahroin harus menerima dengan legowo dan bisa menghargai keputusan Aira,yang penting dia masih bisa berteman dengan gadis itu.

Tiba ditempat kostnya,Ziva tidak langsung masuk ke dalam kamarnya.Gadis itu mengikuti Aira masuk ke kamar kostnya,dia

masih penasaran dengan kekasih Aira yang

calon dokter itu. Karena setahu Ziva,gadis itu belum mempunyai kekasih,atau Aira sengaja tidak ingin berbagi kisah cintanya dengan dirinya.

"Kakak berhutang padaku"ucap Ziva

"Sekarang ceritakan padaku,siapa pemuda itu?Masa kak Win lebih dulu tahu daripada aku...." Ziva sangat kesal.

Aira hanya tersenyum,melihat kegundahan

Ziva."Baiklah,kakak akan bercerita."

Kemudian Aira menceritakan tentang persahabatan dan hubungannya dengan Ihsan,sahabat kecilnya,hingga akhirnya

menjadi kekasih.Mereka mencintai satu sama lain tanpa disadari sebelumnya.Lalu

gadis itu menyuruh Ziva untuk membuka

akun instagramnya,dan melihat photo Ihsan disana.Ziva tercengang melihat Aira dan Ihsan,"pasangan yang serasi".Ziva berkata kegirangan.

Sudah beberapa hari ini Ziva memang tidak

membuka akun instagramnya,gadis itu jadi

merasa bodoh kurang update,dan merasa ketinggalan informasi tentang Aira dan kekasih tampannya.

Ziva memeluk Aira dengat erat,Gadis itu terharu dan mengucapkan selamat kepada Aira,dia berharap bisa dikenalkan pada kekasihnya. Gadis itu sudah menganggap Aira seperti kakaknya sendiri,maka dari itu,wajar dia sangat kesal bahwa dirinya bukan orang yang pertama tahu kalau Aira sudah mempunyai kekasih.

☆☆☆☆☆

下一章