Bab 98

Calista di kejutkan dengan seseorang yang duduk di ruang keluarga dengan posisi memunggungi. "Papa ... " panggilnya. Yang di panggil langsung menoleh ke arah sumber suara. "Oh, Earl sayang." Merentangkan kedua tangan supaya putri tercinta masuk ke dalam pelukan.

"Earl, kangen sama Papa." Rajuknya dengan manja. Kini, tatapannya mendongak untuk bisa melihat wajah ayahnya yang terlihat tampan di usianya yang tidak lagi muda. "Kapan Papa datang? Kenapa tidak beritahu Earl lebih dulu kalau Papa mau berkunjung ke London."

"Jadi, Papa-mu ini harus mendapat ijin mu lebih dulu untuk bisa berkunjung, hah?"

"Em, tidak. Jangan salah paham. Bukan itu maksud Earl."

"Sudahlah lupakan. Papa datang ke sini untuk memarahi mu karena tidak mau mengunjungi Oma Clause. Tapi, setelah melihat mu Papa hanya ingin memeluk mu sayang. Kemarilah!" Di kecupinya puncak kepala dengan penuh kerinduan dan kasih sayang. "Bagaimana urusan kantor?"