Calista yang sudah terlalu muak langsung meninggalkan kantor dengan memesan taxi. Ia tahu bahwa Leonard belum pulang untuk itulah ia sengaja meninggalkannya.
Saat ini taxi membawanya ke restoran pavorit. Kedatangannya di sambut ramah waitress. "Selamat datang Kak Calista." Yang di balas dengan senyum hangat.
"Mau pesanan seperti biasa atau-"
"Seperti biasa saja." Potong Calista.
"Baik kak Calista akan segera kami siapkan."
Calista memilih duduk di sofa paling ujung sehingga bisa menyaksikan gemerlap lampu kota dari atas gedung.
Pikirannya melayang memikirkan Leonard, tanpa dapat di tepis ia selalu saja terbayang kekasih pujaannya itu meskipun saat ini sedang marah besar.
Satu hal yang tidak bisa Calista terima, selama ini ia menaruh kepercayaan penuh lalu kenapa Leonard tidak bisa melakukan hal sama. Lelaki itu selalu saja menaruh curiga, selalu saja meragukan kesetiaannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者