"Selamat pagi..." kata Ginnan. Seringai kecilnya muncul. Renji hanya berkedip-kedip menatapnya. Diam. Menunggu. Sampai Ginnan memberinya ciuman yang kedua. Pria itu mungkin belum kembali sadar sepenuhnya. Dia bahkan tidak melawan ketika Ginnan mulai meremas leher dan tengkuknya agar ciuman mereka semakin dalam.
Hei, biasanya Ginnan tidak pernah sebinal ini.
"..."
"Kenapa?" tanya Ginnan begitu melepaskan Renji kembali. Dia tersenyum tanpa dosa dan mengadu kedua pucuk hidung mereka. "Kaget aku seperti ini ya? Kenapa tetap diam saja..."
Renji masih tak berkomentar apa-apa. Sepasang mata emasnya hanya meniti tiap detik wajah Ginnan. Lelaki yang manis. Wajahnya juga tampak baru bangun tidur. Belum cuci muka. Belum bersih-bersih samasekali, tapi memandangnya adalah hal yang bisa membuat Renji sangat betah.
"Hei, Ren..." alis Ginnan naik sebelah. "Jangan buat aku malu dengan yang barusan, mengerti? Aku mendadak memang ingin menyentuhmu..."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者