Segera setelah dia selesai berbicara, kulit Kaisar Charles tidak hanya tidak membaik, tetapi dia bahkan lebih jijik, "Lidah fasih, sembrono!"
Aldo Gustama, "..."
Semua yang hadir melihat Aldo Gustama merana dan tertawa.
Dia mendengar Kaisar Charles berkata lagi, "Apakah kamu baru saja mengatakan bahwa putriku harus memasak untukmu?"
Aldo Gustama tampak tercengang, "Ah, ini bukan… aku… ayah, jangan salah paham…"
Dia berkata dengan tidak jelas, cepat. Dipaksa berlutut oleh aura Kaisar Charles, dia juga memanggil Ayah dengan tergesa-gesa.
Sepasang mata persik menatap Luna Aswangga seolah meminta bantuan.
Luna Aswangga berjalan mendekat dan meremas bahu Charles dengan patuh, "Ayah, kamu belum tahu keahlianku? Aku bisa memasak dengan enak."
Charles menyipitkan matanya dengan senang, dan menunggu Luna Aswangga selesai berbicara. Kepada sekelompok orang di sekitar, "Sudahkah kalian semua makan makanan putriku ?!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者