Langkah keduanya tegas membelah dan menyapu rerumputan hijau yang menjadi alas pijakan mereka saat ini. Sesekali saling tatap sebab rasa aneh yang muncul di dalam benak Davira selepas pergi meninggalkan sang kekasih di ruang basket. Davina terus saja melirik ke arahnya, seakan sedang memastikan bahwa dirinya baik-baik saja sekarang ini.
Helaan napas berat terdengar samar. Mencuri sentral lensa pekat milik gadis berambut panjang dengan poni tipis yang jatuh tepat di atas sepasang alis cokelat muda milik Davina Fradella Putri. Gadis itu kini tegas menatap. Menoleh dengan sedikit memiringkan kepalanya ke bawah untuk menerka dan menelisik apa kiranya yang membuat gundah dan gelisah dirasa oleh mantan teman sebangkunya itu.
Sebab tuduhan yang dihujamkan kepadanya tadi? Jika tidak, mengapa Davira harus terlihat seresah ini sekarang?
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者