Begitu Louis mengatakan ini, Citra tahu bahwa pria tua itu sudah mendapat kabar bahwa dirinya pergi ke kantor polisi untuk menemui Satya. Setiap perbuatan Citra sekarang ada di bawah pengawasan Louis.
Citra menggigit bibirnya dengan keras. Kuku jarinya seolah menempel di telapak tangannya. Hanya dengan rasa sakit yang begitu jelas dia bisa menahan amarah di dalam hatinya. Dia menutup matanya, kemudian membukanya lagi, berusaha menghilangkan emosi dari suaranya, "Tentu saja saya merasa terharu sekaligus tertekan."
Citra berbicara perlahan, dan tersenyum dingin, "Saya tidak menyangka ada seorang ayah yang tega menyakiti putranya sendiri. Anda bisa bertanya pada diri sendiri, apakah Anda memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang ayah? Apakah Anda ingin dia menjadi putra Anda dan mengorbankan dirinya sendiri untuk mewarisi bisnis keluarga? Betapa konyolnya itu."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者