Dari sudut mata Citra, dia melihat wajah dingin Yohanna. Alisnya terangkat. Pak Erwin juga tidak lagi bersikap sopan. Dia memutar matanya, wajahnya penuh dengan rasa jijik.
Bibir merah Citra terangkat. Dia mengulurkan tangannya untuk melepas topi wol di kepalanya. Rambutnya yang indah terurai seperti rumput laut di bahunya. Dia mengangkat tangannya dengan santai dan menggoda. Wajahnya yang cantik dan lembut dipenuhi dengan senyum sopan, "Saya tidak memiliki pendidikan yang tinggi, bibi. Memang benar ibu saya tidak mengajari saya dengan baik, tapi sekarang sepertinya punya ibu belum tentu lebih baik daripada tidak punya ibu."
"Kamu…"
"Lagipula, meski industri hiburan memang cukup rumit, tapi ada beberapa orang yang memang rajin dan hanya suka akting. Ada juga banyak aktor yang dihormati, dan mereka tidak melakukan kesalahan. Kenapa bibi seolah menghakimi mereka juga?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者