Selesai makan siang di Restoran yang Paman Jihan pesankan, Iqbal meminta diantarkan ke rumah Tania. Sejujurnya Jihan sudah hampir beberapa kali menolaknya. Bahkan hampir Jihan beberapa kali untuk mencuri mengirim pesan pada bunda Iqbal, namun kelewatan cerdik Iqbal mengambil ponsel milik Paman Jihan lebih dulu.
Tidak ada yang bisa mengalahkan Iqbal jika seperti ini, anak majikannya jauh lebih pintar untuk menyembunyikan semuanya. "Tuan, aku tidak bisa mengantarkan tuan ke rumah Tania. Aku harus melaporkan apa yang sedang tuan lakukan setiap duapuluh menit satu kali pada nyonya," jelas Jihan membuat Iqbal yang mendengarnya hanya bisa berdecak sebal.
Iqbal memuatr bola matanya malas dan memilih membuka kunci mobil untuk keluar dan pergi sendiri saja. "Jangan tuan," cegah Jihan yang langsung menutup pintu tersebut agar Iqbal tidak pergi darinya hingga membuat masalahnya menjadi semakin rumit.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者