"Sebenarnya, waktu kamu pertama kali kesakitan sampai bleeding parah dan akhirnya kolaps itu, kamu keguguran Ray, janinnya sudah 5 minggu." Raya tampak sedikit terkesiap, ia belum tahu fakta itu karena setelah ditangani oleh dokter IGD di rumah sakit Bandung pagi itu, ia langsung tidak sadarkan diri setelahnya.
Ia menatap Bimo lama, tak mengatakan apapun karena tidak tahu harus bereaksi seperti apa, sedikit menyesal dirinya sebab tidak tahu kalau sedang mengandung.
"Maaf," ucapnya masih sambil menatap Bimo lekat, ia jadi merasa bersalah pada Bimo karena tidak bisa menjaga kahamilannya hingga jadi keguguran. Bimo menghela perlahan, semakin merasa bersalah karena reaksi Raya sekarang ini yang justru minta maaf padanya, padahal itu bukan salahnya.
"Enggak By, kenapa minta maaf, bukan salah kamu Yang. Memang belum rejeki kita aja, jangan mikir aneh-aneh," ucap Bimo sembari menggenggam tangan istrinya lalu mengusap pucuk kepala Raya dengan lembut.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者