Sudah malam takbiran, aku sibuk mengirim pesan ucapan selamat lebaran pada semua teman-teman dekat dan orang-orang yang ku kenal, juga pada pacarku. Beberapa membalas pesanku, tapi ada juga yang tidak balas sebab mungkin sibuk.
Aku duduk di ruang tamu rumah uwak sambil bersandar manja pada ayah yang asik ngobrol dengan om-om lainnya. Aku panggil semuanya om dan mamah tidak mengkoreksi, berarti benar.
Ante-ante ku dan beberapa orang sepupu sebayaku sibuk membantu masak di dapur. Aku justru dilarang uwak ikut bantu dengan alasan yang sama seperti tadi siang. Dan itu bikin iri sepupuku yang lain sebab mereka malah dari tadi disuruh-suruh terus kesana-sini, ambil ini-itu, potong ini-itu, dan lain hal. Bukan mauku tidak bantu, tapi uwak melarang meski aku kekeuh ingin bantu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者