webnovel

#55 bos baru Jogja comunity

Semua bos wilayah pasukan JC sudah berkumpul di rumah vino.

Pertemuan kali ini cukup berbeda dengan sebelumnya.

Pakaiyan rapi kini menghiasi para bos wilayah kualisi kami.

Aku "aku yang lupa atau memang kalian sekarang agak berbeda?"

Imam "dek kita ini sudah dikenal sebagai klompok elit."

"Ya kan Gil"

Ragil "kalau boleh jujur aku risi sih."

Firman "dasar mental kuli."

"Pakaiyan rapi dikit aja udah gak betah."

Pak Toha "udah - udah"

"Ngomong - ngomong di mana togar!?"

Brendi "dia di tugas kan oleh DK.?"

Adam "mulai sekarang kami akan melakukan rapat hanya dengan kalian saja."

"Sekarang tak ada lagi diskusi terbuka."

Fiki "karena musuh kita kali ini sanagt berbeda."

Vino "bisa dimengerti soudara ku."

"Aku harap kalian akan selalu kordinasi."

"Gunakan sebaik baiknya tangan kanan kalian."

Topan "dan satu hal lagi."

"Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk nama TDK sekarang kita samarkan."

Aku "maksut mu pan"

Pak Toha "nama mu semakin di kenal."

"Itu akan menyulitkan mu jika terlalu banyak yang mengenal mu."

Pak Heri "dek sekarang kau bos besar yang setara dengan Anwar."

"Tolong jangan lupakan itu."

Aku "hey para soudara ku."

"Aku tak ingin menjadi bos."

"Aku hany.....,"

"tak mungkin sebuah klompok akan maju jika tak mempunyai bos."

Ujar Brendi memotong omongan ku.

Pak Toha "udah lah dek trima saja."

"Kau sekarang tumpuan kami."

"Pimpinlah kami dan naiklah ke puncak tertinggi kota ini."

Sebenarnya aku tidak senang dengan perlakuan mereka.

Namun mereka memaksa ku.

Dan tak bisa ku pungkiri lawan kita selanjutnya adalah klompok dengan kekuatan dan armada sempurna.

"Baiklah kalau itu mau kalian."

"Untuk sekarang kita mulai saja peperangan dengan mereka."

Ujar bos Jogja comunity.

Vino "ak sudah menyiap kan anggota ku di setiap wilayah."

"Aku ingin semua anggota JC menjadi manusia sueper seperti Elang Merah."

Adam "aku harap pembagian uang dan bantuan operasional akan tersalur dengan benar."

"jangan salah kan aku jika kalian ku patah kan tangan kalian jika korupsi."

Ujar ku memotong pernyataan Adam.

Pak Toha "ada masukan lagi?"

Aku "kalau tidak ada mari kita mulai pesta kali ini."

Imam "dek yang bener aja lah."

"Kemaren kan udah."

Aku "kali ini pesta pukulan."

"Siapkan armada kalian dan bersiaplah menyerang.!!!!"

Para aliansi bingung dengan pernyataan ku.

Namun mereka hanya bisa menerima keputusan ku. Merekalah yang memintaku untuk menduduki tahta tertinggi di JC.

Jadi perintah ku mutlak......

Akhirnya pawai pun terjadi.

Pasukan dengan jumlah yang tidak sedikit memenuhi jalan.

Kami menuju ke Giwangan.

bang Togar sudah di sana bersama pasukannya.

Setelah kami sampai.......

Yosep "silahkan - silahkan"

"Aku kaget mendengar bahwa rumah ku menjadi tempat rapat JC."

"Sebagai tuan rumah aku minta maaf karena rumah ku sempit."

"Terus apa ini tidak berlebihan dek?"

Aku "maksutnya bang?"

Yosep "membawa armada dengan jumlah sebanyak ini."

Aku "siap kan lah armada mu juga bang?"

"Kita ingin menggempur salah satu wilayah Anwar."

Yosep "oh...."

"Ok ok"

Vino "tak usah memberitahu bos mu"

"Nanti juga bos mu tahu sendiri."

Yosep "maksutnya Vin"

"Bos ku kan pak Toha."

Hehehe

Wajah pucat sudah tak bisa di sembunyikan lagi.

Sepertinya Yosep sudah tahu kalau dia ketahuan.

Tak lama kemudian dia menodongkan pistol ke arah ku.

Yosep "kalau ada yang mendekat ku tembak dek"

Anak - anak dan bos wilayah kaget melihat kejadian ini.

Karena mereka tak tahu bahwa Yosep adalah penyusup di wilayah kita.

Sebuah batu tiba-tiba meluncur dari luar rumah.

Batu itu sangat kencang.

Yosep pun terkena serangan itu.

Saat dia kaget vino melancarkan pukulan ke arah nya.

Dan pistol nya terjatuh.

Aku "aku ingin kau memanggil semua pasukan mu."

"Aku tak suka dengan pengkroyokan."

Setelah beberapa menit para bawahan Yosep pun tiba.

Yosep "ini tetap pengkroyokan bodoh."

"Jumlah kalian lebih banyak dari jumlah kami."

Adam "yang ingin????"

"maju aja."

Setelah mendengar arahan dari Adam

Beberapa orang klompok kami dan mantan anggota EM maju.

Kami hanya menggunakan beberapa anggota untuk melayani klompok Giwangan.

"Mundur dek"

"Biar aku yang menjadi pemeran utamanya." Ujar bang Togar.

Bersambung......

下一章