Sore itu, Eric menepati janjinya untuk membawa Cecil ke makam ayahnya. Sepanjang perjalanan, Cecil merasa gugup. Apakah ayahnya akan marah karena Cecil datang ke sana dengan pembunuhnya?
Cecil tersentak kecil merasakan tangan Eric menggenggam tangannya. Cecil menoleh pada pria itu dan berusaha tersenyum.
"Kau yang menginginkan ini, tapi kenapa kau bereaksi seperti ini?" tanya Eric.
Cecil mengerjap. "Aku hanya …"
"Dia pasti merasa bersalah pada ayahnya karena akan membawa pembunuh ayahnya ke makamnya. Itu pun, sebagai suaminya," celetuk Ricki dari kursi kemudi.
Cecil memperhatikan ekspresi Eric yang tak terbaca. Pria itu bahkan tak mendebat Ricki. Namun, tangannya masih menggenggam tangan Cecil.
"Eric …"
"Aku akan menunggumu di mobil," Eric tiba-tiba berkata. "Toh, sekarang ada Ricki dan Jun. Perlindungan mereka akan cukup jika tiba-tiba ada yang menyerangmu."
Cecil terkejut mendengar keputusan pria itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者