332. Membantu Berjualan

Demi Tuhan. Pria itu bermaksud untuk menyiksa visualnya dengan sikapnya yang sok imut. Lesung pipinya tercetak jelas di pipinya. Ingin sekali Rissa mencium lesung pipi itu dan menjilatnya sedikit. Siapa tahu memang semanis tampilannya.

Oops. Pikiran liarnya sekarang semakin berkembang pesat. Astaga. Rissa bingung menghadapi dirinya sendiri. Ia tak sanggup menghadapi terapi kejut jantung seperti ini. Ia menaruh lengannya di dada. Di balik sana pasti sedang terjadi perang sengit. Rasanya bergemuruh tidak karuan.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Rissa dengan suara gemetar. Hal itu dikarenakan ia habis batuk dan tersedak. Tapi sebagian besar karena gugup juga.

"Aku sangat merindukanmu. Jadi aku datang ke sini untuk bertemu denganmu. Bisakah kita berbicara berdua?" ucap Charlos cukup keras untuk didengar seisi toko. Rena dan Ira menoleh ke arah Charlos, lalu Rissa secara bergantian.