Demi Tuhan, mereka telah melakukannya lagi untuk yang ke… empat kali? Rissa lupa tidak menghitungnya.
Meskipun belum ada bahasan mengenai pertengkaran mereka yang terakhir, tapi setidaknya mereka sudah bisa saling berdamai. Rissa teramat sangat merindukan Charlos. Dan sepertinya Charlos pun begitu.
Mereka memang ditakdirkan untuk bersama. Saat mereka terpisah, maka mereka akan saling tersakiti. Tapi jika sudah dipertemukan seperti ini, Rissa merasa bahwa ia akan kuat dalam menghadapi segala sesuatu.
Rissa dan Charlos sama-sama membersihkan diri di kamar mandi. Setelah selesai berpakaian, Charlos berbaring di kasur Rissa dengan tubuh yang lemas. Rissa menyandarkan kepalanya di dada Charlos, sambil memeluk pinggangnya. Tangan Charlos dengan lembut dan perlahan membelai rambut Rissa.
"Charlos," bisik Rissa.
"Ya, Sayang?"
Ah hati Rissa terasa hangat saat Charlos menyebutnya 'sayang'. Sepertinya mereka memang sudah berbaikan.
"Aku merindukanmu."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者