Truth or Dare

Suasana ketika Andre mencium ku merubah atmosfer di sekeliling kami. Ia membuat ku ingin membuktikan bahwa aku juga mencintainya.

Namun sorot matanya menunjukkan kekecewaan yang mendalam, melihat hal itu aku menjadi gelisah.

"Ana, aku benar-benar...."

Tring....tring... Suara handphone Andre berbunyi.

"Sayang telepon mu berbunyi..."

"Jangan hiraukan teleponnya, aku ingin kamu tahu bahwa..."

Tring...tring... Handphone Andre berbunyi untuk kedua kalinya.

"Sayang, sebaiknya kamu mengangkatnya..."

Andre tampak kesal dan mengangkat telepon genggamnya dengan wajah yang agak sedikit kesal.

"Iya hallo..."

"Ndre seperti nya kamu harus ke kantor sekarang juga"

"Apa terjadi sesuatu?"

"Nanti gue jelasin di kantor. Intinya, investor yang kemarin telah sepakat untuk berinvestasi, tiba-tiba menolak berinvestasi dan menarik seluruh dana yang telah mereka berikan ke perusahaan loe. Jadi, cepatlah ke sini. Kita tak punya banyak waktu"