Kesalahan Tanpa Penyesalan

Drtt ..

Drtt ..

Drtt ..

Baru saja ingin memejamkan kedua bola matanya, Zulfa kembali terjaga karena mendengar nada dering panggilan masuk dari ponselnya. Ia menaikkan sebelah alis kala menerka-nerka siapa gerangan gang menelepon dirinya tepat di jam 10 malam ini.

Beranjak dari posisi tiduran, Zulfa sedikit merangkak untuk mengambil ponsel yang diletakkan di atas nakas. Setelah berhasil meraihnya, ia kembali duduk dengan tubuh yang bersandar di kepala kasur.

Menaikkan sebelah alisnya, dan membaca nama orang yang meneleponnya. "Dea? Ada apa malam-malam begini menelepon? Ah iya pasti dia ingin main ke rumah, aku harus mengatakan apa?"

Buru-buru mengangkat panggilan karena tidak memungkinkan untuk mengabaikan Dea begitu saja, akhirnya ia mengangkat telepon tersebut dan menaruh di daun telinganya.