Kami sudah masuk ke antrian. Membeli popcorn adalah suatu keharusan. Aku meneguk coca cola milik ku. Membuka pintu bioskop.
"Kenapa gelap sekali?" Tanya Bryan. Aku mengangkat bahu ku. Bioskop memang gelap. Kami segera mencari nomor kursi kami, nomor F5 dan F6.
Dengan cepat aku menemukan nya. Semakin banyak orang yang masuk bioskop. Bryan sedikit gugup. Aku memberikan semangkuk popcorn. Layar bioskop sudah mulai di tayang kan.
Kami menonton Gundala. Film itu mulai menunjukkan kesan fantasi nya. Gundala mengeluarkan teknik petir nya. Ctar!!! Bryan mengangkat tangan nya. Aku segera menahan nya.
"Itu hanya efek. Jangan gunakan kekuatan!" Pesan ku. Bryan langsung mengangguk.
****
Setelah kurang lebih dua jam. Kami keluar dari bioskop itu. Berkali kali Bryan reflek mengeluarkan kekuatan nya. Membuat anak anak kecil yang menonton nya tertawa. Aku pun. Itu sangat menyenangkan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者