Nio menghela napas. Sepertinya, meminta bantuan pada sang papi bukanlah hal yang tepat untuk saat ini. Bagaimana pun, masalah Allena adalah urusannya. Jika urusan seperti Allena saja tak dapat Nio tangani, bagaimana kelak dirinya akan menyelesaikan masalah yang lebih besar dari pada itu?
Nio mengambil ponselnya, dia menekan panggilan menuju kontak seseorang. Tak lama orang itupun menjawab panggilan Nio.
'Halo, Tuan. Ada apa Tuan menghubungi Saya?' tanya orang itu.
'Tolong kirimkan alamat rumah yang waktu itu kamu ambil potretnya,' ucap Nio.
'Apakah alamat rumah wanita itu?' tanya orang itu.
'Ya, kirimkan di pesan. Saya tunggu!' ucap Nio.
'Baik, Tuan.'
Nio mengakhiri panggilan itu.
Tak lama masuklah sebuah pesan alamat dari orang yang Nio hubungi tadi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者