"Kamu menangis setelah apa yang kamu lakukan padaku, apa sebenarnya masalahmu, ha?" pekik Leo. Leo benar-benar kesal, apa yang Lili lakukan benar-benar membuat moodnya hancur. Untung saja Lili tak sampai muntah di jasnya. Namun, melihat Lili hampir muntah saja membuat Leo merasa geram.
"Aku mual, Leo," ucap Lili dan bergegas mengambil minyak kayu putih di dalam tasnya. Lili membuka tutup botol minyak kayu putih itu dan menghirup aromanya.
Melihat hal itu, dahi Leo berkerut. Seperti orangtua saja, Lili justru membawa minyak angin, pikir Leo. Jaman apa sekarang? Masih saja mengandalkan minyak angin seperti itu.
"Benar-benar!" geram Leo.
"Aku selalu seperti ini semenjak aku hamil, dan inilah yang membuatku terkadang merasa tersiksa setiap pagi. Bahkan aku mengalami ini jika tengah di dalam kantor, entah staf-staf di sana curiga atau tidak padaku, rasanya bosan setiap kali mereka bertanya, dan aku harus selalu menjawab aku sedang masuk angin," ucap Lili.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者