"Aduh, Bram. Perutku!"
Clara memegangi. Dia menunjukan ekspresi kesakitan di wajahnya.
"Pasti mau bilang, anakmu marah, dia mau makan sate, ha-ha-ha ..." Bram tertawa mengejek Clara.
Kali ini, Bram takan tertipu. Bram berpikir, saat ini Clara pasti tengah mengerjainya.
"Perutku sakit, kenapa kamu tertawa, ha?" ucap Clara di tengah menahan rasa yang sepertinya serius. Mungkinkah Clara benar-benar merasa kesakitan? Pikir Bram.
Namun, tidak. Bram takan terpancing. Bram tahu Clara akan merengek setelah ini untuk makan sate di tepi jalan tadi.
"Sudahlah, jangan bercanda," ucap Bram.
Clara menggelengkan kepalanya.
"Perutku benar-benar sakit, Bram. Kenapa kamu tak percaya padaku?" lirih Clara.
Bram menoleh sekilas, kemudian menghentikan mobilnya di tepi jalan.
"Apa kamu serius? Kamu tidak sedang mengerjaiku, bukan?" tanya Bram mencoba memastikan.
Clara mengangguk. Tangannya meremas lengan Bram dengan cukup kuat seraya menggigit bibir bawahnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者