"Bukan itu poin pentingnya. Tapi, tentang Arsenio yang korupsi miliaran rupiah dari perusahaan Fedrick Company." Kata Fran.
Afka tertawa sarkas. Sudut bibirnya sedikit terangkat bersamaan dengan kaki yang melangkah menuju sofa besar di sana. Fran mengekor di belakangnya, kemudian duduk di samping sahabatnya.
"Jadi, itu kelemahan Richard yang lo maksud?" Tanya Afka.
Bukannya mengiyakan, Fran malah menggeleng. "Bukan. Dia bahkan gak peduli sama orang tuanya. Keluarga mereka kacau balau. Richard gak peduli sama orang tuanya dan Alvaro. Meskipun Alvaro dan Richard tinggal bersama, tetapi hubungan mereka gak harmonis sama sekali."
"Apa penyebabnya?" Tanya Afka.
"Cewek. Namanya Hera Clavita. Dan lo harus lihat fotonya." Fran membuka sebuah foto yang berada di tangan Afka.
Di sana, terlihat seorang perempuan cantik dengan sweater berwarna hitam dan celana hotpants berwarna abu-abu. Dia terlihat cantik dengan rambut panjangnya. Wajahnya terlihat masih sangat muda.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者