Di atas ranjangnya yang masih berantakan penuh dengan tangkai bunga mawar dan gaun Jashmine pun masih tergeletak di lantai, Keenan rebahan sembari menatap langit-langit kamar hotel. Dia tersenyum kala mengingat malam sakral antara dirinya dengan sang istri yang baru terjalin satu kali dan itu terasa begitu berkesan.
Drett ... drett ...
Ponsel Keenan yang sejak kemarin tergeletak di atas nakas samping ranjang berdering. Pemilik ponsel itupun segera meraih dan melihat ada panggilan masuk dari sang ayah.
"Hallo, Pa," sapa Keenan saat sudah terhubung dengan Ethan.
"Sudah bangun ternyata, papa kira masih tidur."
Keenan pun tersipu malu, pasti ayahnya sudah menduga apa yang terjadi antara dirinya dengan Jashmine tadi malam.
"Eh, aku sudah bangun sejak tadi, Pa. Ada apa pagi-pagi menelpon?" tanyanya kemudian.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者