Sudah hampir sore tetapi laki-laki itu tetap tidak ingin keluar dari dalam kamarnya membuat Qinara merasa kebingungan. Apa yang harus dirinya lakukan agar adiknya itu mau mendengarkannya?
Bahkan Genio belum makan apapun seharian ini, maka dari itu ia benar-benar khawatir takut terjadi sesuatu kepada laki-laki itu.
"Yo, buka pintunya. Lo belum makan seharian, makan dulu Yo!" ujar gadis itu berteriak.
Rasanya percuma saja jika ia terus membujuk adiknya, faktanya laki-laki itu tidak ingin mendengarkan dirinya. Kesal memang, tetapi dirinya begitu menyayangi laki-laki itu melebihi apapun.
"Non, apa den Nio sudah mau keluar?" tanya Bi Arti. Qinara yang mendengarnya langsung menggeleng lesu, dirinya tidak tahu harus melakukan apa lagi agar Genio mau keluar dari dalam kamarnya.
Bi Arti yang mendengarnya langsung berkata, "Ya sudah, biar Bibi saja yang bujuk ya," ujarnya kepada gadis itu.
"Beneran, Bi?" tanya Qinara penuh harap.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者