webnovel

Seolah Telah Kehilangan Harapan

Waktu bergulir semakin cepat. Tak ada tanda-tanda Eliza berada di rumah sakit itu. Kegelisahan Brian dan Imelda semakin memuncak, terlebih rapat darurat itu sudah dimulai beberapa menit yang lalu.

"Sial! Eliza benar mempermainkan kita," keluh Brian dalam rona amarah yang melukis wajahnya. Dia sudah tak memiliki keyakinan apapun pada kekasih Martin itu.

"Diamlah, Brian! Jangan memperkeruh suasana, sebaiknya kita tunggu sebentar lagi." Imelda mencoba untuk tetap tenang, meskipun hatinya bergemuruh hebat dan seolah akan meledak.

Adi Prayoga hanya bisa menyaksikan ketegangan di antara anak dan menantunya. Ia merasa tak berdaya karena tak mampu melakukan apapun untuk menghentikan Natasya. Pria itu sama sekali tak bisa duduk ataupun berdiri dengan tenang. Berulang kali ia mencoba untuk menghubungi Davin Mahendra, namu tetap saja tidak ada jawaban.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章